Hargai Cabai di Pekanbaru Turun Drastis
Riaumandiri.co - Pedagang cabai Pasar Selasa Panam, Yeni mengatakan harga cabai saat ini mengalami penurunan drastis di angka Rp 26.000-28.000 per kilogram, harga tersebut sangat jauh dari sebelumnya di angka Rp 38.000 hingga Rp 40.000per kilogram.
"Harga cabai saat ini turun ya, sebelumnya itu 38.000 sampai 40.000 sekarang cuman 26.000," katanya, Selasa (24/9).
Di sisi lain, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, mengawasi ketersediaan dan harga bahan pokok di pasaran. Tim dari Disperindag memantau harga di pasaran masih terkendali.
Belum ada kenaikan yang signifikan terhadap harga sejumlah komoditi. Pasokan yang ada di pasaran pun juga masih mencukupi kebutuhan masyarakat Pekanbaru.
"Ketersediaan bahannya pokok, pantauan kita di pasaran terpantau tersedia untuk stok sama kebutuhan. Kalau untuk harga, terutama cabai merah itu harganya terus turun," kata Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin, Selasa (24/9).
Menurutnya, harga cabai di pasaran saat ini jauh terjun bebas dari sebelumnya. Untuk harga cabai merah asal medan saat ini dijual seharga Rp26 ribu per kilogram. Dari sebelumnya seharga Rp38 ribu sampai Rp40 ribu per kilogram.
Kondisi ini juga mempengaruhi angka inflasi di Kota Pekanbaru. Diketahui Pekanbaru alami deflasi dengan angka 0,37 pada Agustus kemarin.
"Kalau melihat trend harga bahan pokok saat ini di pasaran, berkemungkinan bulan ini kita deflasi lagi. Karena harga harga bahan pokok mulai turun," terang Ami, sapaan akrabnya.
Untuk harga bahan pokok lainnya stoknya tercukupi dengan harga yang juga relatif stabil. Bahkan, untuk beberapa komoditas mengalami penurunan seperti, bawang merah Rp21.500 per kg, Cabai rawit 52 ribu per kg.
Kemudian, Bawang putih Rp37.500 per kg, Daging ayam 26.000 per kg, Telur ayam Rp49.000 per kg, Beras premium Rp17.500 per kg, gula Rp18.000 per kg, dan Minyak goreng Rp17.000 per kilogram.
Adapun beberapa harga komoditas yang menyumbang inflasi pada bulan ini masih berkisar pada beras premium dan minyak goreng. Itu pun berkaitan dengan penyesuaian harga di pasar pasca kenaikan beberapa waktu lalu.