Komisi V DPR Tinjau IKN, Ini Temuannya
RIAUMANDIRI.CO - Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik (kunsfik) ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (12/9/2024).
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw menyoroti tiga hal fokus utama dalam kunjungan itu, yaitu akses tol menuju IKN, Bandara IKN, dan Rusun ASN.
"Saya melihat progres pembangunan tadi hampir semua persiapan untuk (pemindahan) ASN terkait perumahan, rumah susun, dan lain sebagainya itu sudah betul-betul hampir final. Mudah-mudahan laporan Menteri PUPR bahwa desember 2024 itu (diharapkan) bisa selesai semuanya,” kata Roberth, usai kunsfik tersebut.
Adapun proyek pembangunan rumah susun ASN yang saat ini sedang berjalan, diawasi langsung oleh Menteri dan Dirjen di KemenPUPR. Sehingga, secara kualitas bangunan yang sedang berjalan maupun sudah selesai betul-betul sesuai dengan apa yang diharapkan.
"Harapan kami bukan cuma di sini tapi juga di seluruh infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah di daerah itu harus seperti ini agar pengawasan yang betul-betul agar kualitas daripada bangunan itu betul-betul sesuai dengan harapan kita semua,” tambah Politisi Partai Nasdem itu.
Politisi Dapil Papua itu juga menyoroti pentingnya perbaikan jalan provinsi secara cepat. Termasuk kerapian dalam pembangunan akses tol IKN dan juga jalan di pinggir ibu kota Nusantara.
Ia menerangkan saat pihaknya melewati jalan di pinggir IKN tersebut dengan kecepatan di bawah 100 km/h, terlalu banyak goncangan. Sehingga, ia menilai perlu banyak perbaikan. Seharusnya, pengerjaan jalan di pinggir IKN ini dapat berlangsung cepat tapi juga tetap rapi.
“Itulah yang harusnya kita dapatkan di perjalanan tol yang kita lewati menuju ke sini (IKN) dan juga ada jalan provinsi yang seharusnya dibangun. Semua ini seharusnya bisa menunjukan bahwa kualitasnya memang betul-betul (baik), apalagi sudah menjadi ibu kota negara. Masak dipinggir ibu kota negara jalannya seperti itu? Jadi inilah yang juga harus menjadi perhatian pemerintah. Saya sudah sampaikan kepada pak menteri bahwa ini menjadi catatan,” tutupnya (*)