Penggunaan Plastik pada Makan Siang Gratis Pemko Pekanbaru, Walhi Riau Sebut Abai Aspek Lingkungan

Penggunaan Plastik pada Makan Siang Gratis Pemko Pekanbaru, Walhi Riau Sebut Abai Aspek Lingkungan

Riaumandiri.co - Simulasi makan siang gratis yang diadakan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru nyatanya masih menggunakan kemasan plastik sekali pakai.

Koordinator Pengarusutamaan Isu Urban & Keadilan Energi Walhi Riau, Ahlul Fadli menilai kemasan sekali pakai pada makan siang gratis dapat menimbulkan masalah persampahan baru di Pekanbaru. 

"Kemasan plastik sekali pakai yang dipakai sebagai wadah makan siang gratis ini berpotensi akan menciptakan permasalahan baru terkait sampah jika pemerintah kota masih saja abai terhadap aspek lingkungan, terutama terkait dampak pengelolaan sampah yang buruk," katanya. 


Walhi Riau menilai penggunaan sampah plastik tersebut memiliki beberapa catatan penting. 

Pertama, pada program simulasi makan siang gratis kali ini saja sudah memproduksi lebih dari 1000 unit wadah plastik sekali pakai yang kemudian dibuang menjadi sampah plastik.

Kemudian yang kedua tentunya selera dan kebutuhan asupan siswa berbeda-beda sehingga akan ada potensi sampah sisa makanan dari makan siang yang tidak habis. 

Dalam jangka panjang, permasalah sampah ini berimplikasi pada pencemaran lingkungan dan tentunya akan secara signifikan memperparah timbulan sampah di Kota Pekanbaru.

Terlepas dari menu 4 sehat 5 sempurna yang disediakan oleh program simulasi ini, wadah plastik makan siang gratis juga berpotensi menimbulkan permasalahan kesehatan baru di mana makanan yang akan dikonsumsi siswa terkontaminasi dengan partikel mikroplastik.

Klaim Pemerintah Kota Pekanbaru terkait sudah siapnya program makan siang gratis ini untuk dijalankan terdengar tergesa-gesa dan kurang bertanggung jawab. Sebab, program ini saja belum memiliki perencanaan antisipasi terhadap dampak lingkungan maupun mekanisme yang matang terkait pengelolaan potensi limbah dari program ini sendiri.

 Apalagi dengan uji coba yang baru hanya satu kali dilakukan tanpa adanya indikator keberhasilan yang jelas membuktikan bahwa program makan siang gratis ini masih jauh dari kata siap.

Harapannya agar Pemko Pekanbaru lebih memperhatikan dampak lingkungan dari program makan siang gratis ini dan merancang langkah-langkah mitigasi yang konkret untuk mengatasi masalah sampah plastik maupun potensi food waste.

Menurut Walhi Riau, Pemko Pekanbaru sudah mulai harus menerapkan praktik program makan siang gratis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan pada simulasi-simulasi berikutnya.

 Sebab, jika tidak ada upaya serius untuk mengurangi penggunaan plastik dan mengelola sampah dengan baik, program ini justru hanya akan menambah permasalahan yang menyengsarakan masyarakat akibat dampak lingkungan yang ditimbulkan.