DLH Rohil Normalisasi Saluran Air

DLH Rohil Normalisasi Saluran Air

Riaumandiri.co  - Memasuki musim penghujan menjelang Desember 2024, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rohil turunkan 2 unit alat berat berupa Exskavator PC 200 dan Exskavator mini untuk melakukan normalisasi saluran air. 

Hal ini dilakukan secara manual oleh dua alat berat dengan harapan untuk mengantisipasi terjadinya banjir dadakan di musim penghujan di Kabupaten Rokan Hilir.

"Untuk mengantisipasi tingginya curah hujan yang, kita sudah waspada terhadap banjir yang terjadi di Kecamatan Bangko dan sekitarnya. untuk itu, kami bersama Tim satgas penanggulangan banjir yang telah kita bentuk, kami sudah melakukan beberapa kegiatan normalisasi secara manual," sebut Suwandi, Jumat (6/9).


Normalisasi saluran ini diakui Suwandi telah dilakukan pada beberapa tempat seperti di sungai pabrik, parit Bay park menuju ke jalan selamat, jalan Bahagia, sampai jalan Siak hingga di Pelabuhan. 

"Untuk Pelabuhan baru mulai dari rumah mantan ketua DPRD sampai ke Kpl itu sudah hampir selesai kita lakukan pembersihan secara manual," tambah Suwandi lagi. 

Untuk Parit Atmo sambung Suwandi, normalisasi saluran air dilakukan dengan alat berat berupa satu unit Ekskavator PC 200 dan satu unit Exskavator mini. 

"Yang mini ini, kita arahkan mulai dari belakang SPBU sampai menuju perumahan Pemda Batu Enam, sementara yang besar kita arahkan untuk menggali dan menormalisasi part Atmo, mulai dari simpang jalan Mulyorejo sampai ke pintu air yang ada di jembatan miring ditepi sungai Rokan," jelasnya.

Dengan upaya tersebut, Suwandi berharap aliran air akibat hujan dapat mengalir ke laut, sehingga hal bisa meminimalisir terjadinya genangan air termasuk di jalan. 

"Mudahan kedepannya semua bisa teratasi dengan baik, dan kemaren kami juga sudah meninjau langsung warga yang ada di perumnas, mereka merasa bersyukur dengan adanya penggalian yang kita lakukan, karena memang beberapa hari ini terjadi curah hujan yang cukup tinggi, sehingga perumnas dan sekitarnya terendam banjir, dan dengan penggalian ini, mereka sudah merasakan air yang ada dihalaman dan di jalan- jalan sudah mulai surut," ungkap Suwandi.