Penyelidikan Penuh PBB Atas Pembunuhan Aktivitas HAM oleh Israel
Riaumandiri.co - PBB pada Jumat (6/9) menyerukan dilakukan "penyelidikan penuh" dan pertanggungjawaban atas pembunuhan seorang aktivis warga Amerika Serikat (AS) oleh tentara Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat bagian utara.
Menanggapi pertanyaan Anadolu tentang apakah PBB mengutuk pembunuhan aktivis tersebut, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan dalam konferensi pers: "Saya bisa mengatakan bahwa kami ingin melihat penyelidikan penuh atas keadaan ini dan orang-orang yang terlibat harus dimintai pertanggungjawaban."
"Seperti yang selalu kami katakan, warga sipil harus dilindungi setiap saat," tambahnya.
Ketika ditanya apakah ada pertanggungjawaban atas kematian personel PBB yang dibunuh oleh Israel, Dujarric mengatakan: "Kami belum melihat apa pun."
Dujarric menambahkan, bahwa penyelidikan dan masalah pertanggungjawaban baru akan terjadi setelah pertempuran berakhir. "Kami telah melihat beberapa langkah menuju pertanggungjawaban atas perlakuan buruk terhadap tahanan Palestina," katanya.
Aktivis hak asasi manusia Aysenur Ezgi Eygi tewas akibat peluru di kepala yang dilepaskan penembak jitu Israel, kata Ghassan Daghlas, Gubernur Nablus, Palestina. Eygi, perempuan 26 tahun berkewarganegaraan ganda AS dan Turki, ditembak oleh tentara Israel ketika mengikuti demonstrasi menentang permukiman ilegal Israel di Kota Beita pada Jumat (6/9).
Dalam sebuah pernyataan, Daghlas mengatakan hasil otopsi menunjukkan bahwa penyebab kematian Eygi adalah luka tembak di kepala. Direktur Rumah Sakit Rafidia di Nablus, Fouad Nafaa, mengatakan bahwa sang aktivis akhirnya meninggal dunia meski tim medis telah berupaya menyelamatkan jiwanya.
Saksi mata melaporkan bahwa tentara Israel menembaki sekelompok warga Palestina yang mengikuti demonstrasi mengecam permukiman ilegal oleh warga Israel. Menurut laporan kantor berita Palestina Wafa, Eygi adalah relawan Fazaa —sebuah inisiatif yang mendukung dan melindungi petani Palestina dari pelanggaran yang dilakukan para pemukim ilegal dan militer Israel. Israel belum berkomentar tentang insiden penembakan itu atau hasil otopsi.