Ribuan Warga India dan Pakistan Evakuasi Diri Akibat Ancaman Badai

Ribuan Warga India dan Pakistan Evakuasi Diri Akibat Ancaman Badai

Riaumandiri.co -Ribuan orang di pesisir India dan Pakistan yang berada di sepanjang Laut Arab terpaksa mengevakuasi diri akibat adanya ancaman badai siklon.

Pemerintah mengatakan pekan ini setidaknya sudah 28 orang tewas dalam peristiwa yang berkaitan dengan hujan di  e. AGujarat. Meteorolog di India dan Pakistan memperingatkan angin kencang dan hujan yang semakin deras akan mengguyur daerah pesisir.

"Sudah dua hari tidak ada listrik, saya memiliki putri berusia 8 bulan dan seorang pasien asma, ibu saya, yang menggunakan alat bantu pernapasan," kata salah satu warga Kota Jamnagar, Gujarat, Prabhu Ram Soni, Kamis (29/8).


Pejabat badan penanggulangan bencana mengatakan sejak Ahad (25/8) lalu sudah lebih dari 18 ribu orang dievakuasi dari kota-kota dekat pesisir. Tentara juga terlibat dalam upaya penyelamatan di Gujarat.

Tahun lalu negara bagian itu dihantam badai siklon Biparjoy yang menghancurkan infrastruktur dan memaksa 180 ribu orang dievakuasi. Kepala distrik B.K. Pandya mengatakan Hujan mengguyur Jamnagar yang memiliki kompleks kilang minyak terbesar di dunia milik Reliance.

Di kota di dekatnya Vadinar, perusahaan Nayara Energi yang didukung perusahaan-perusahaan Rusia termasuk Rosneft, juga mengelola kilang lainnya. “Kilang-kilang itu beroperasi," kata Pandya saat ditanya apakah hujan mempengaruhi operasi kilang-kilang itu.

Ia menambahkan pihak berwenang fokus dalam upaya penyelamatan di distrik. Departemen Meteorologi India (IMD) mengatakan tekanan atmosfer yang rendah di pesisir Gujarat diperkirakan akan mengintensifkan badai siklon pada Jumat ini. Tapi badai akan menjauh dari pesisir India dua hari kemudian.

Departemen cuaca Pakistan memperingatkan nelayan untuk tidak berlayar sampai Sabtu (1/9/2024). IMD memperkirakan hujan deras ekstrem di distrik Bharuch, Kutch dan Saurashtra pada Jumat ini.

Media melaporkan hujan juga memicu banjir bandang di Kota Karachi, Pakistan yang menyebabkan pemadaman listrik. Pihak berwenang Pakistan juga memperingatkan banjir bandang di dua distrik di Provinsi Sindh, yang masih dalam pemulihan setelah diterjang banjir besar pada tahun 2022 yang menenggelamkan sebagian besar negara itu.