Indonesia Produksi Insulin Pertama Bagi Penderita Diabetes, Ini Respons Anggota DPR
RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mendukung terobosan besar dunia kesehatan Indonesia yang kini mampu memproduksi insulin lokal pertama untuk penderita diabetes. Keberhasilan ini juga memiliki potensi besar untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor insulin.
"Ini hal yang bagus dan perlu didukung oleh semua pihak. Keberhasilan ini tidak hanya menandai peningkatan kualitas produk kesehatan dalam negeri, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada obat-obatan impor, termasuk insulin," ujarnya dalam rilisnya, Senin (26/8/2024).
Insulin berbahan baku lokal ini telah resmi masuk dalam formularium nasional (fornas), yang berarti dapat ditanggung oleh jaminan kesehatan nasional (JKN) BPJS Kesehatan.
"Ini adalah langkah maju yang signifikan bagi industri kesehatan nasional. Saya sangat mengapresiasi inovasi ini, yang menunjukkan bahwa kita mampu memproduksi obat-obatan berkualitas tinggi dengan bahan baku lokal sekaligus dapat meringankan beban masyarakat," tutur Rahmad, legislator dari Dapil Jawa Tengah V tersebut.
Menurut Rahmad, insulin lokal ini tidak hanya akan membantu menurunkan biaya pengadaan obat melalui pengurangan impor, tetapi juga membuka peluang besar bagi pengembangan lebih lanjut di bidang farmasi dalam negeri. Dengan masuknya insulin lokal ke dalam fornas, Indonesia kini memiliki peluang untuk menjadi lebih mandiri dalam penyediaan obat-obatan penting, yang selama ini didominasi oleh produk impor.
"Hal ini tentunya akan mendorong kualitas SDM di bidang kesehatan Indonesia untuk terus berkembang dan berinovasi dalam menciptakan solusi kesehatan yang lebih baik di dunia kesehatan," ungkap politisi PDI-Perjuangan tersebut.
Untuk mendukung inovasi insulin lokal, ia mendorong Pemerintah memasifkan program-program yang mendukung gerakan makan sehat untuk masyarakat. Rahmad menyebut hal tersebut penting mengingat penyandang diabetes di Indonesia sudah sangat banyak.
“Saat ini kasus penyakit tidak menular sudah mendominasi di Indonesia, maka gerakan pola hidup dan pola makan sehat harus menjadi gerakan nasional," jelas Rahmad.
Rahmad mengajak seluruh pihak, mulai dari Pemerintah, industri farmasi, tenaga kesehatan, dan masyarakat, untuk bersinergi dalam mengoptimalkan pemanfaatan insulin lokal dengan kualitas terbaik dan memperkuat upaya preventif dalam menghadapi ancaman diabetes.
"Mari kita terus memperkuat sistem kesehatan nasional kita. Kita harus bergerak bersama untuk menciptakan Indonesia yang lebih sehat dan mandiri dalam menyediakan layanan kesehatan berkualitas bagi seluruh rakyatnya," tutup Rahmad. (*)