Pilkada Inhu Hanya Tiga Pasang
RENGAT (HR)-Ajang Pemilihan Kepala Daerah serentak di Kabupaten Indragiri Hulu, diperkirakan hanya akan diikuti tiga pasangan calon bupati/wakil bupati. Hal itu mengingat tidak ada satu pun partai politik di Inhu yang memiliki suara hingga 20 persen dalam ajang Pemilu legislatif.
Kondisi ini membuat seluruh partai politik (parpol) yang ada, harus berkoalisi dalam mengusung pasangan calon bupati/wakil bupati.
Sebagai gambaran, Partai Golkar Inhu sebagai peraih suara terbanyak dalam ajang Pemilu legislatif, hanya memperoleh 18,5 persen suara. Disusul PDI P 12,2 persen, PPP 11,1 persen, Demokrat 11 persen, Hanura 9,5 persen, Gerindra 8 persen, PAN 5,6 persen, NasDem 5,5 persen, PKB 5,9 persen, PKPI 4,5 persen, PKS 4,7 persen dan PBB 3,5 persen.
Selain itu untuk perolehan kursi di DPRD yang berjumlah 40 kursi, satu pasangan minimal harus didukung 8 kursi. Sementara kursi terbayak yang diperoleh Golkar hanya mencapai 7 kursi, PDI P 6 Kursi dan Demokrat 5 Kursi. Maka kesimpulannya tak satupun partai yang bisa langsung mengusung calon kecuali harus berkoalisi.
Tiga nama diprediksi masih menjadi calon kuat yang akan bertarung pada Pemilihan Bupati Inhu tahun 2015 ini. Mereka diperkirakan akan memiliki kans tertinggi untuk bersaing menjadi pemimpin Inhu selama lima tahun setelah ini.
Nama tersebut, calon incumbent, H Yopi Arianto, Bupati Anambas H Tengku Mukhtaruddin, serta Wakil Bupati Inhu H Harman Harmaini.
Sejauh ini, untuk Pertahana tampaknya akan langsung diusung partai pemenang pemilu legislatif di Inhu, Golkar. Ini mengingat, Inhu satu ini merupakan kader murni partai berlambang Beringin ini. Selain itu, Yopi merupakan Ketua Umum DPD II Golkar Inhu. Kebijakan DPP Partai Golkar untuk melakukan islah demi kepentingan Pilkada, dipastikan akan berdampak besar terhadap calon dari Pohon Beringin.
Sekretaris Golkar Inhu, Sunardi Ibrahim juga mengakui, sejauh ini hanya ada satu nama yang akan diusung Golkar, yakni H Yopi Arianto SE. Namun Golkar tetap harus berkoalisi dengan partai lainnya, mengingat hanya ada 7 kursi di DPRD Inhu, sementara secara syarat haruslah 8 kursi.
Terkait partai koalisi, Sunardi mengakui sudah melakukan pendekatan dengan beberapa partai, di antaranya PKS, PAN, PBB dan PKPI. ditegaskannya, untuk PBB, PAN dan PKPI, tahap kesepakatan sudah mencapai 80-90 persen, tinggal finiishing saja.
Untuk Wakil, Yopi sudah menegaskan akan menggandeng kalangan birokrat di Inhu dan hampir dapat dipastikan pendampingnya adalah Kadistamben Inhu, Khairizal. Selain Golkar, Yopi tampaknya juga sudah mendaftar ke Gerindra.
Nama lain yang saat ini terus menguat, Tengku Mukhtaruddin. Bupati Anambas ini sudah memastikan diri akan ikut dalam pertarungan memperebutkan Inhu Satu. Bahkan beberapa partai sudah coba digaet mantan camat Pasir Penyu ini. partai tersebut antara lain PPP, Gerindra, Hanura, PDI P dan Demokrat. Selain itu juga, Tengku juga sudah menggaet salah satu kader partai Demokrat Inhu, Aminah Susilo sebagai pendampingnya dalam Pilkada mendatang.
Nama lainnya yang akan ikut dalam pertarungan adalah Harman Harmaini, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Inhu. Namun, mantan kepala Inspektorat Inhu ini sebelumnya memang memutuskan untuk ikut pada jalur independen. Terakhir karena belum adanya kejelasan terhadap persyaratan jalur independen, Harman lebih memilih untuk mendapatkan dukungan partai.
Partai yang sudah dilamar oleh Harman, antara lain Demokrat, PDI Perjuangan, Gerindra, PPP."Selain itu, saya juga sudah melakukan komunikasi dengan beberapa partai lainnya seperti PBB dan PAN," tegas Harman.
Terkait wakil, dikatakan Harman masih menunggu kepastian partai-partai yang akan mengusung dirinya, karena bisa saja partai tersebut mengajukan kader mereka untuk menjadi calon pendamping dirinya.
Sementara itu Komisioner KPU Inhu, Hendri A Saleh mengengkapkan secara real bisa saja ada empat atau lima calon yang akan maju dalam Pilkada ini, jika melihat dari hitungan matematisnya ditambah dengan satu calon Indpenden.
"Namun kenyataan di lapangan tentu akan berbeda, mengingat persaingan untuk mendapatkan dukungan, sehingga bisa saja maksimal hanya tiga calon saja yang akan bertarung, tanpa adanya jalur independen yang memang sangat berat persyaratannya," ujarnya.
Namun yang jelas, tegas Hendri, KPU hanya akan menerima pendaftaran calon jika ada rekomendasi dari pengurus pusat partai tersebut, apapun bentuk redkasional yang akan disampaikan, karena tanpa itu KPU Inhu tidak akan menerima.
Ditambahkannya, untuk partai Golkar dan PPP, KPU Inhu masih menunggu petunjuk dari KPU Pusat untuk teknisnya.
Mulai Sosialiasi
Sementara itu, dari Kabupaten Kuantan Singingi, sejauh ini ada empat pasangan calon yang sudah mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat, tentang rencana mereka maju menjadi bakal calon bupati dan balon wakil bupati.
Namun sampai saat ini baru satu pasangan Balon bupati dan balon wakil bupati yang sudah dipastikan memenuhi kuota, karena didukung lebih dari tujuh kursi di DPRD Kuansing. Pasangan itu itu adalah Indra Putra-Komperensi yang diusung Partai Golkar.
Sama halnya dengan di Inhu, langkah islah yang ditempuh DPP Partai Golkar, dipastikan akan sangat berdampak terhadap proses Pilkada di Kuansing. Apalagi, Golkar bisa mengusung calon sendiri, tampak harus mendapat dukungan dari partai lain.
Sementara itu, pasangan Mursini-Halim, sejauh ini sudah bisa dipastikan mendapatkan dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan jumlah empat kursi di DPRD Kuansing. Pasangan ini harus mencari minimal tiga kursi lagi untuk bisa maju pada Pilkada Kuansing yang dihelat Desember mendatang. Sejumlah partai terus dijajaki pasangan Mursini-Halim. Di antaranya Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Sementara pasangan lainnya, Imran-Mukhlisin, mengklaim sudah mendapatkan 'perahu' untuk maju di Pilkada nanti. Pasangan ini sudah mendaftar ke sejumlah parpol di antaranya Nasdem, Gerindra, PDIP, Hanura, PBB dan Demokrat.
Dari hasil Pleno penjaringan balon bupati dan wakil Bupati Kuansing, DPC Partai Gerindra Kuansing, memutuskan mengusung pasangan Imran-Mukhlisin.
Selanjutnya pasangan Marjan Usta-Muslim yang saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi. Ketiganya akan didukung tiga parpol yakni PBB, PKB dan PKPI yang memiliki tujuh kursi di DPRD Kuansing. Namun ketiga Parpol ini juga masih menunggu rekomendasi DPP siapa nanti yang akan diusung.
Sebelumnya, Indra Putra mengatakan, semakin banyak dukungan parpol yang diterima pihaknya, tentu akan semakin mempermulus upayanya dalam Pilkada nanti. Karena itu, pihaknya terus melakukan lobi politik untuk menjalin koalisi dengan sejumlah parpol.
Balon bupati yang diusung Golkar ini juga sempat diduetkan dengan politisi PAN, Andi Nurbai. PAN sendiri merekomendasikan Indra Putra-Andi Nurbai berpasangan di Pilkada nanti. PAN yang memiliki tiga kursi di DPRD Kuansing berkomiten mengusung kadernya maju menjadi balon wakil bupati.
Di samping nama-nama tersebut, masih ada nama lain yang disebut-sebut bakal ikut bersaing. Di antaranya Aherson yang akan diusung Demokrat, Marwan Yohanis yang merupakan Ketua DPD Gerindra Riau dan Syafrianto. (eka, rob)