Penguatan Imtak Melalui Pelatihan Pola Ritme Rebana
Oleh: Dr. Hj. Tengku Ritawati, S.Sn., M.Pd
Para dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau melaksanakan Pelatihan Pola Ritme di Ponpes Jabal Nur di Kandis, Duri, Kabupaten Siak. Dalam konteks 'Ppenguatan Iman dan Takwa melalui Bidang Musik di lingkungan Pendidikan, dosen Prodi Sendratasik FKIP UIR ini telah melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan memberikan Pelatihan Pola Ritme bagi Santri/wati di Ponpes Jabal Nur, Kandis Siak pada 6 Juni 2024. Sasaran Pelatihan ini diharapkan, dapat meningkatkan kecintaan santri/wati kepada seni relijius melalui media rebana.
Rebana, adalah salah-satu jenis musik tradisional yang banyak tersebar dan dapat ditemukan dengan mudah di tengah-tengah masyarakat di Provinsi Riau dan Indonesia tentunya. Ibu-ibu majelis taklim biasanya sudah sangat akrab sekali dengan alat musik yanh satu ini karena memang populer.
Dipukul
Diketahui, keberadaan alat musik rebana selalu dikaitkan dengan budaya Islam di kalangan masyarakat beragama Islam (Syifa Yulia Noer Faidah,2006). Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Rebana, adalah kesenian tradisional bernafaskan Islam yang dijumpai di tengah-tengab masyarakat dengan cara memainkannya yaitu dipukul atau ditabuh dan telah menjadi bagian yang integral dari budaya dan tradisi Islam.
Materi dalam pelatihan ini tidak hanya berupa presentasi teori, tetapi juga langsung praktek. Para perserta diperkenalkan dengan beberapa bentuk pola ritme dan diberikan kesempatan untuk mempraktikkan secara langsung, sehingga peserta dapat lebih terampil dalam mengimplementasikannya melalui musik Rebana.
Pemilihan materi ini dipilih, mengingat pola ritme merupakan pondasi dasar penting dalam memainkan alat musik Rebana. Sehingga, dapat menghasilkan keteraturan bunyi yang selaras. Musik Rebana cukup populer di Ponpes Jabal Nur. Setiap acara pertunjukan seni, Rebana ini selalu ditampilkan dan telah mendapat tempat dihati para santri/wati.
Dalam kegiatan ini kita dengan suka citanya dapat berbagi ilmu kepada para santri/wati Ponpes Jabal Nur. Hal ini terlihat dengan cukup antusias dan penuh semangatnya para Santri/wati ketika berlatih. Pelatihan ini ditargetkan untuk mencapai tingkat keterampilan. Para santri/wati terampil dalam memainkan alat musik rebana yang meliputi variasi pola-pola ritme yang dimainkan dengan irama yang indah. Pemahaman dasar ritme pada musik berguna dalam memberikan stimulus terhadap keterampilan, potensi, minat, bakat serta kecerdasan musikal.
Para santri mengungkapkan, kepuasannya terhadap pelatihan ini. Menurut mereka, pelatihan ini telah menambah pengetahuan baik secara teori maupun praktik pola irama, sehingga dapat lebih terampil dalam bermusik terutama yang dapat diaplikasikan langsung kepada alat musik Rebana.
Mereka juga menjelaskan musik Rebana sebagai musik religius biasanya digunakan sebagai media meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT, mengingat dengan media ini para Santri/wati dapat mengenal dan lebih mencintai Rasulullah Muhammad SAW.
Dalam pelatihan ini Universitas Islam Riau tidak hanya berperan sebagai Lembaga Pendidikan tetapi juga sebagai mitra strategis bagi masyarakat yang berkomitmen untuk terus mendukung program-program serupa lainnya yang tentunya dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Dr. Hj. Tengku Ritawati, S.Sn., M.Pd., selaku Ketua PKM yang juga selaku dosen Pendidikan Sendratasik mengatakan, kegiatan PkM ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh individu atau kelompok sebagai upaya dalam menjalankan Catur Dharma dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi.
Tentunya melalui pengabdian dan pengebalan rebana di tengah-tengah para pelajar, diharapkan memicu semangat generasi muda untuk mempopulerkan alat musik tersebut. Sehingga, tetap lestari untuk anak cucu kita.
Penulis adalah: Ketua PKM dan Dosen Pendidikan Sendratasik FKIP UIR