Masyarakat Sialang Munggu Datangi Disdik Riau, Adukan Calon Siswa Belum Bersekolah

Masyarakat Sialang Munggu Datangi Disdik Riau, Adukan Calon Siswa Belum Bersekolah

Riaumandiri.co - Masyarakat Sialang Munggu mendatangi Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau untuk meminta kejelasan terkait warganya yang belum mendapatkan sekolah khususnya SMA sederajat. 

Ketua LPM Sialang Munggu Agus Eko menyebut ada sekitar 67 anak tempatan yang belum mendapatkan sekolah hingga saat ini. 

"Anak anak kita masih banyak belum sekolah, kurang lebih 67 anak yang ada di data kita, kami ada sampaikan ke Kadis," sebutnya, Rabu (21/8)


Lanjutnya hasil diskusi dengan Plt Kabid SMA dan selaku Kasubag Kepegawaian, Alfira, ia menyampaikan bahwa usulan masyarakat telah diterima dan nantinya akan dibuat usulan untuk penambahan ruang kelas. 

"Kami sudah diterima pak Alfira Kasubag Kepegawaian dan dia menyampaikan usulan LPM, Forum RT RW sudah diterima, dan dibuat usulan penambahan ruang kelas ke Kementerian," kata Agus.

Permasalahan tersebut tidak hanya tahun ini saja, diketahui sudah 5 tahun terakhir sejak diterapkan nya zonasi membuat anak tempatan terdekat sekolah tak diterima. 

"Sudah 5 tahun lah, sejak zonasi ini, bahkan anak yang cuman 200 meter rumahnya dari sekolah, tetap tak diterima," ungkapnya. 

Sempat ada solusi tahun 2023 bahwasanya akan ada ruang atau kelas daring dari Disdik, namun masyarakat berharap intinya anaknya bisa bersekolah, walaupun di pindah ke sekolah lain.

"Untuk solusi Disdik, ada solusinya sebenarnya sebelum nya anak kami masuk kelas daring atau dialihkan sekolah lain, yang penting sekolah," tegasnya. 

Ketua Forum RT RW Sialang Munggu, Marahalim Nasution mengakui kedatangan dirinya dan masyarakat murni aspirasi dan kepentingan anak tempatan, tidak ada faktor maupun unsur lainnya seperti politik misalnya. 

"Kami disini murni kepentingan anak anak warga kami, takda unsur X dan lain lain," klaim Marahalim. 

Lanjutnya pihaknya mengupayakan negosiasi kepada pihak Dinas untuk segera mencarikan solusi secepatnya sebelum data Dapodik final pada akhir bulan ini. 

Ia juga mengatakan bahwa SMAN 15 Pekanbaru dan SMK 4 Pekanbaru seharusnya mengutamakan anak tempatan, namun karena kekurangan ruang kelas jadi mengurangi kuota yang ada.