Pembangunan IKN Dikebut untuk HUT RI, Politisi PKS Berharap Tak Terjadi Masalah

Pembangunan IKN Dikebut  untuk HUT RI, Politisi PKS Berharap Tak Terjadi Masalah

RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS Suryadi Jaya Purnama mengapresiasi kerja keras pemerintah dalam persiapan  penyelenggaraan upacara HUT ke-79 Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2024 di IKN di atas.

Namun dia mengingatkan potensi masalahnya karena infrastruktur tersebut dikebut pembangunannya. Seperti jalan tol IKN yang progresnya belum mencapai 100 persen. Pekerjaan pembangunannya selalu terpapar curah hujan yang tinggi.

"Kami mengingatkan peristiwa amblesnya Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi Kilometer 64 yang sempat mengganggu arus mudik pada Lebaran 2024 lalu. Ketika raker dengan Komisi V DPR, Menteri PUPR menyebut alasannya karena curah hujan tinggi. Sedangkan Komisi V menolak alasan hujan tersebut dan menyebut penyebabnya adalah karena lemah dalam perencanaan dengan studi geologinya tidak matang," kata Suryadi, Senin (5/8/2024).

Berkaitan dengan progres Bandara IKN, dia mengapresiasi Pemerintah yang tidak memaksakan bandara tersebut untuk dioperasikan karena kurangnya panjang 300 meter. Penerbangannya dialihkan ke bandara terdekat, yaitu Bandara Sepinggan Balikpapan. Namun Pemerintah harus menggunakan bus untuk mengangkut tamu undangan.

"Bus inilah yang pasti menjadi pertanyaan publik. Karena didatangkan 56 bus pariwisata dari Solo dan Surabaya, bukannya menggunakan bus pariwisata lokal dari Balikpapan dan sekitarnya," katanya.

Permasalahan serupa pernah terjadi dalam hajatan MotoGP di Mandalika, NTB, yang masih banyak menggunakan bus dari Bali dan tidak melibatkan PO bus lokal sehingga bus dari luar tersebut tidak mengenal medan lapangan. Dampaknya, banyak penonton MotoGP yang tidak terangkut.

"Dengan begitu banyaknya potensi permasalahan, kami tetap berharap agar pelaksanaan HUT RI ke-79 di IKN berjalan lancar dan berbagai pembangunan infrastruktur yang terkesan terburu-buru dan dikebut di atas tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," katanya. (*)



Tags IKN