Tiga OPD ini Berkolaborasi Upaya Kembangkan Potensi Perikanan di Meranti

Tiga OPD ini Berkolaborasi Upaya Kembangkan Potensi Perikanan di Meranti

Riaumandiri.co - Guna mengoptimalkan potensi perikanan di Kabupaten Kepulauan Meranti, tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Dinas Perikanan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Koperasi dan UKM berkolaborasi untuk pengembangan pemasaran hasil perikanan.

Kolaborasi tiga OPD ini, juga menggandeng rekan-rekan media untuk dapat mempromosikan potensi perikanan Meranti, hal ini dipaparkan dalam coffe morning bertempat di Gedung promosi jalan rumbia Selatpanjang, Kamis(1/8)

Hadir dalam kegiatan Coffe morning,Kepala Dinas Perikanan Ahmad Yani,Kadis Perindag Marwan, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Tengku Arifin, Kabid Tangkap Dinas Perikanan Syarifuddin.


Kepala Dinas Perikanan Ahmad Yani mengungkapkan bahwa pengembangan pemanfaatan potensi perikanan di Kabupaten Kepulauan Meranti sangat berdampak pada peningkatan pendapatan perekonomian masyarakat nelayan.

"Inilah yang menjadi fokus kita dalam peningkatan produksi kedepannya, nelayan dan pembudidaya perikanan produktif terus kita dorong sehingga budidaya perikanan di Kepulauan Meranti terus meningkat," ujar Ahmad Yani

Ahmad Yani juga menjelaskan bahwa saat ini ada 1 ton lebih produksi Kakap Putih di Kabupaten Kepulauan Meranti yang siap dipasarkan. 

"Sebenarnya kita sudah ditetapkan sebagai salah satu kawasan sentra pengembangan budidaya Kakap Putih oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Mereka punya target 5 ton produksi pertahun dan bahkan, provinsi juga telah mengucurkan 30 miliar rupiah. Namun, memang kami akui sejauh ini masih banyak kendala yang dihadapi," jelasnya.

Kendala sektor perikanan saat ini untuk produksi ikan dari tangkapan nelayan sudah menurun maka untuk menambah penghasilan nelayan,Dinas Perikanan mengalihkan ke usaha budidaya Keramba Jaring Apung.  

"Terdapat potensi yang besar sepanjang pesisir selat air hitam untuk keramba jaring apung. KKP menarget kan 5000 keramba akan dibangun dengan potensi 74.000 Ton Ikan Kakap Putih," ungkapnya.

Masih menurut Ahmad Yani,bahwa potensi budidaya Ikan cukup besar terutama potensi budidaya udang (vename dan windu). Potensi ikan air tawar (lele,Nila Gurami,Toman) namun saat ini pengelolaanya belum maksimal. Ditambah dengan kurangnya akses modal dan pemasaran. maka dari itu untuk mengenjot produksi dan pemasaran.

"Dinas Perikanan akan menggandeng Fakultas Perikanan UNRI. Perusahaan Tambak Udang Indo Jaya Agrinusa, PT. Cp. Prima Tbk. dan PT. eFishery yang Insyaalah akan dilakukan MoU dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti," jelasnya.

Selain itu untuk pemasaran Ikan,Kadis Perikanan telah melakukan komunikasi langsung di Batam dengan Pengusaha pemasaran Ikan Batam dan Dinas Perikanan Kota Batam,mereka siap membantu pemasaran ikan kakap putih dari Meranti. 

Sedangkan untuk akses modal usaha,Dinas perikanan akan melakukan komunikasi dengan 3 Bank yang beroperasi di Kabupaten Kepulauan Meranti yaitu Bank Syariah Riau Kepri. Bank BRI dan Bank Mandiri terkait Pemanfaatan Kredit KUR bagi Nelayan dan Pembudidaya ikan di Meranti.

Selanjutnya,Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Tengku Arifin mendukung langkah Dinas Perikanan dalam menggandeng berbagai pihak untuk memaksimalkan perekonomian pelaku usaha budidaya dan nelayan.

"Dalam hal ini kita perlu bersama memenej pemasaran dan lainnya dengan cara melibatkan koperasi yang ada. Memang sebaiknya ada kolaborasi antara pelaku perikanan untuk bergandengan dengan koperasi. Kami tetap ikut mendorongnya. Sebab memang perlu kerjasama stakeholder terkait untuk mewujudkan sektor perikanan yang maju," tuturnya.

Selanjutnya, Kepala Disperindag, Marwan juga menawarkan sejumlah solusi, seperti terkait perdagangan ikan ke wilayah lainnya. "Kita akan coba berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan di daerah lain, seperti Kota Batam. Apakah mereka butuh pasokan kakap putih. Kalau butuh nanti bisa kita salurkan kesana," ujarnya.

Bahkan, sebut Marwan Disperindag juga berupaya berkolaborasi membangun tempat produksi palet sebagai kebutuhan untuk kemasan pemasaran agar ikan yang dipasarkan agar tetap dalam keadaan segar.

"Kami sedang menyiapkan administrasi agar nanti bisa diajukan ke kementerian. Mudah-mudahan juga, dengan berbagai kajian bisa terbuka kran kita untuk industri olahan di Meranti dari Kementerian Perindustrian," pungkasnya.