Pakistan Tetapkan Jumat Hari Berkabung Nasional
Riaumandiri.co - Pakistan menetapkan hari berkabung pada Jumat (2/8) untuk mengenang pemimpin politik Hamas yang terbunuh, Ismail Haniyeh.
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, mengutuk pembunuhan itu yang dinilai tindakan biadab dan melanggar hukum internasional.
Dikutip Al Jazeera, Kementerian Luar Negeri Pakistan mengecam apa yang disebutnya sebagai "petualangan Israel" merusak upaya untuk mengamankan gencatan senjata.
Ribuan demonstran berkumpul di kota Rawalpindi untuk mendukung Haniyeh. Bulan lalu, seorang penasihat Perdana Menteri Sharif menyebut Netanyahu sebagai "teroris dan pelaku kejahatan perang".
Ismail Haniyeh tewas di Iran pada Rabu (31/7) dini hari usai sebuah serangan meledakkan tempat dia menginap di Teheran
Ismail Haniyeh menjabat sebagai kepala biro politik Hamas sejak 2017 dan dikenal dekat dengan sejumlah negara termasuk Malaysia.
Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (30/7). Dia juga sempat bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Haniyeh tinggal di pengasingan dan berpindah antara Turki dan Qatar. Dia bergabung dengan Hamas pada tahun 1987, saat peristiwa Intifada Pertama.
Selama agresi Israel ke Palestina, keluarga Haniyeh turut jadi sasaran serangan. Pada April lalu, tiga anak dan empat cucu Haniyeh tewas dibunuh Israel.