Penujukan Calon Pj Bupati Inhil Tuai Kontroversi

Penujukan Calon Pj Bupati Inhil Tuai Kontroversi

Riaumandiri.co - DPRD Inhil telah mengeluarkan surat rekomendasi 3 nama sebagai calon Penjabat Bupati Inhil. Hal itu sebagai tindak lanjut untuk menggantikan posisi Pj. Bupati Inhil Herman sebab telah mengajukan surat pengunduran diri ke kementrian dalam negeri guna mengikuti pilkada serentak pada November 2024 mendatang. 

Tiga nama tersebut seluruhnya berasal dari pejabat pratama eselon II dilingkungan Pemkab Inhil yang saat ini menduduki berbagai jabatan.

Diantara 3 nama tersebut ada nama Afrizal (Staf ahli pemerintahan), Tantawi Jauhari (Asisten 1) dan Ery Putra (Kepala Dinas Perikanan inhil).


Kop surat bernomor : 684/DPRD/VII/2024 yang telah di ajukan oleh DPRD Inhil kepada pemerintah provinsi Riau tersebut sebagai tindak lanjut dari permohonan pemprov riau melalui Pj. Sekda Riau dengan nomor: 100.1.7/PEM-OTM/2615 tertanggal 15 Juli 2024 terkait permohonan usulan 3 nama calon penjabat bupati Inhil.

Adapun 2 dari 3 nama yang di usulkan oleh DPRD inhil merupakan penjabat yang pernah menduduki jabatan sekda diantaranya ada nama Afrizal dan Ery Putra.

Afrizal yang saat ini menjabat sebagai staf ahli di lingkungan pemkab inhil ini, sebelumnya pernah menjabat sebagai Sekdakab Inhil cukup lama di era kepemimpinan HM. Wardan saat menjabat sebagai bupati inhil kala itu. Ia pun kembali dicalonkan oleh DPRD inhil sebagai penjabat bupati pengganti Herman. 

Selanjutnya ada nama Ery Putra yang juga telah di sodorkan oleh DPRD Inhil untuk di ajukan kepada kementrian dalam negeri untuk menjadi calon penjabat bupati inhil. 

Di era kepemimpinan HM. Wardan, Ery Putra diketahui terakhir menjabat sebagai Kepala Dinas Perikanan di lingkungan pemkab inhil sebelum di angkat oleh Pj. Bupati Inhil Herman menjadi penjabat sekda menggantikan Afrizal.

Ironisnya Ery Putra yang menjabat sebagai Sekda inhil, dia hanya bertahan selama kurun waktu kurang lebih 3 bulan lamanya. Menurut kabar yang beredar Ery Putra diberhentikan dari jabatannya sebagai sekda akibat terkena evaluasi karena di anggap minim kinerja sebagai orang nomor 2 di lingkungan pemkab inhil tersebut. 

TANGGAPAN MASYARAKAT

Atas rekomendasi yang diberikan oleh DPRD Inhil terhadap 3 nama yang di ajukan oleh pihak DPRD Inhil, akibatnya menimbulkan kontroversi di tengah-tengah masyarakat inhil.

Persoalan itu muncul ketika nama Ery Putra yang di calonkan menjadi penjabat bupati inhil tersebut di anggap telah mencederai hati masyarakat inhil sebab dianggap minim kinerja selama menjabat sebagai sekda. 

"Kita menyayangkan keputusan DPRD Inhil mengajukan nama Ery Putra sebagai calon penjabat bupati inhil, sebab beliau minim kinerja," ucap Izul sebagai NGO yang menaungi berbagai Ormas di inhil tersebut pada Jumat, 18/07

Ditambahkan Izul seharusnya pihak DPRD Inhil dalam melakukan penunjukan calon penjabat bupati lebih mengedepankan track record seseorang, sehingga nantinya di antara para calon tersebut memang benar-benar memiliki kredibilitas dan kapabilitas untuk menjalankan pemerintahan. 

"Kita sama-sama taulah bagaimana track record beliau (Ery Putra) saat menjabat sebagai sekda," lanjut Izul.

Namun Izul tidak menyebut secara spesifik track record yang dimaksud saat awak media menanyakan kepada dirinya. 

"Nanti masyarakat akan tau sendiri, tak perlu saya kasih tau, toh kabar tak sedap itu sudah beredar kok," tutupnya.