Pemko Pekanbaru Ajak Masyarakat Perangi Money Politik

Pemko Pekanbaru Ajak Masyarakat Perangi Money Politik

Riaumandiri.co - Pemko Pekanbaru mengajak masyarakat untuk memerangi money politik dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada November 2024.

"Tugas kita semua sebagai masyarakat selaku aktor utama untuk menjauhi politik uang, saya yakin ibu ibu majelis taklim disini dan pemilih perempuan lebih komitmen dibanding laki-laki," ujar Sekda Kota Pekanbaru Indra Pomi, Selasa (16/7).

Sekdako juga menghimbau kepada partai politik (parpol) dan paslon untuk dapat mendeklarasikan tolak politik uang, hoaks dan black campaign


"Kemudian parpol dan paslon ini tugasnya adalah mendeklarasikan parpol dan mekanisme pemilihan, menjauhu politik uang, black campaign, hoaks,"kata Indra Pomi

Ia meminta agar masyarakat menilai calon pemimpin dari bibit, bebet, dan bobot, dan berdasarkan visi-misinya, bukan personality calon kontestan.

"Kita liat di media-media calon udah dikelilingi semua, mungkin dikulittin, memang ini seleksi alam untuk dapatkan pemimpin itu bebet bobot bibit, bobotnya seperti apa track record nya seperti apa, jangan umbar dan rugikan nama baik orang, saya tak ingin warga saya kena jeratan hukum karena Pilkada," Indra Pomi mengingatkan.

Indra Pomi juga mengingatkan dalam pemilihan pemimpin itu juga yang bisa mengayomi, peduli dan mendengarkan suara masyarakat secara langsung.

"Hindari politik uang dan hoaks karena itu dapat memecah persatuan, kemudian juga pilih pemimpin yang dapat mengayomi bapak ibu, yang peduli, dan mau mendengarkan masukkan dan saran untuk kemajuan kota Pekanbaru," kata Indra Pomi yang juga selaku Ketua Tim Pemantau Pilkada.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) mengingatkan masyarakat agar jangan mudah percaya dengan informasi hoax atau kabar bohong di media sosial. Banyak hoax bermunculan jelang Pilkada yang bergulir pada 27 November 2024. 

"Ibu ibu kalau mau share sesuatu di grup Wa, lihat dulu, jangan sampai merugikan orang, karena sekarang media sosial susah hilangkan jejak digitalnya," kata Indra Pomi.

Menurutnya, kabar hoax bisa membuat masyarakat terprovokasi sehingga bisa menganggu stabilitas jelang pemilu. Ia mengajak masyarakat untuk bijak saat menerima informasi seputar pemilu dari media sosial.

Dirinya mengaku pada setiap kesempatan menyampaikan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang salah. Ia menyebut hal itu bisa memicu situasi yang tidak kondusif.

Indra mengaku sudah menyampaikan hal ini kepada masyarakat dan jajaran ASN. Ia menyampaikan kepada masyarakat untuk datang ke TPS pada 27 November 2024 mendatang

Mereka bisa memberikan hak suaranya sehingga meningkatkan jumlah partisipasi pemilih. Ia menilai Pemilu adalah kesempatan bagi masyarakat untuk menentukan arah dari kota lima tahun ke depan.