Fokus Pencegahan, Dinkes Kampar Catat 128 Pengidap HIV/AIDS
Riaumandiri.co - Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar mencatat jumlah pengidap HIV-AIDS di wilayahnya mencapai 128 orang hingg Juli 2024. Seluruh pengidap HIV-AIDS tersebut dilayani di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang dan Kota Garo.
"Dari data aplikasi SIHA dan PDP HIV di Kabupaten Kampar ada 128 orang positif HIV-AIDS," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kampar melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Haryanto, Rabu (10/7).
Haryanto, mengungkapkan bahwa fokus utama penanganan HIV-AIDS di Kampar yang dilakukan pihaknya adalah mencegah terjadinya penularan lebih lanjut. Upaya pencegahan dilakukan melalui berbagai cara, seperti melakukan pengobatan dan screening.
"Kita melakukan skrining HIV-AIDS pada kelompok berisiko tinggi, seperti ibu hamil, pasien tuberkulosis (TB), penyakit menular seksual (PMS), wanita penjaja seks (WPS), laki-laki suka laki-laki (MSML), transgender/waria, dan pengguna suntik," jelasnya.
Pihaknya juga memberikan, penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat, agar meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV-AIDS melalui penyuluhan dan edukasi tentang cara penularan, pencegahan, dan pengobatan HIV-AIDS.
Lebih lanjut, Haryanto menekankan bahwa screening HIV-AIDS bagi ibu hamil sangatlah penting. Ini untuk melindungi bayi yang akan dilahirkan dari penularan HIV-AIDS. Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh ibu hamil di Kabupaten Kampar untuk memeriksakan diri ke Puskesmas atau RSUD terdekat.
"Kami berharap, agar ibu hamil melakukan screening dan mau diperiksa HIV-AIDS. Karena ini merupakan perlindungan terhadap anak yang akan dilahirkan dan juga terhadap orang lain dilingkungannya," ucapnya.
"Jangan ragu untuk melakukan skrining dan kontrol HIV-AIDS. Penyakit ini tidak hanya menular melalui hubungan seksual, tetapi juga melalui transfusi darah," sambung Haryanto.
Dinas Kesehatan Kampar terus berkomitmen untuk memerangi HIV-AIDS di wilayahnya. Upaya pencegahan dan pengobatan HIV-AIDS terus dilakukan dengan harapan dapat menekan angka pengidap HIV-AIDS dan memutus mata rantai penularan.