Pemda Lamban, Warga Sentajo Raya Perbaiki Sendiri Jembatan Jebol
RIAUMANDIRI.CO - Jembatan penghubung dua dusun di Desa Geringging Baru, Kecamatan Sentajo Raya, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), yang telah dua kali jebol akibat banjir, kini kembali berfungsi setelah diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat setempat.
Jembatan ini pertama kali jebol pada Rabu, 6 Maret 2024, dan kembali jebol pada Ahad malam, 7 Juli 2024, akibat tingginya curah hujan di wilayah tersebut.
Kepala Desa Geringging Baru melalui Kadus Sri Mekar, Asep Assa, menjelaskan kepada Haluan Riau, "Jembatan penghubung di Desa Geringging Baru kembali jebol. Sebelumnya, tiga bulan lalu sempat juga jebol dan ditimbun secara swadaya oleh masyarakat. Karena tidak sesuai standar pembangunan, jembatan jebol kembali."
Asep mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada Bupati Kuansing Suhardiman Amby melalui PUPR sejak kejadian pertama, namun belum ada tindak lanjut. "Kami berharap kondisi ini bisa hendaknya menjadi prioritas oleh Bupati Kuansing," ujarnya, Senin (8/7/2024).
Sementara itu, Camat Sentajo Raya, Hevi H. Antono, menyatakan, "Alhamdulillah sudah diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat. Tentu pemerintah siap memperbaikinya dan segera dikaji terlebih dahulu sebab butuh anggaran yang cukup besar. Kita lalui mekanismenya."
Hevi menambahkan bahwa pemerintah Kuansing bersama Pemerintah Kecamatan Sentajo Raya sudah meninjau kondisi jembatan yang jebol dan saat ini sudah ditimbun kembali oleh masyarakat.
Di tempat terpisah, Kadis PUR Kuansing melalui Kabid Bina Marga Faisal, S.T., mengakui sudah mendapatkan laporan dan bahkan sudah meninjau lokasi jembatan yang jebol. "Sudah kami tinjau. Untuk langkah berikutnya, insyaallah kita akan coba koordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuansing," ujarnya singkat.
Meskipun belum mendapatkan penanganan resmi dari Pemda Kuansing, masyarakat setempat berinisiatif melakukan perbaikan secara swadaya mengingat jembatan tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan dua dusun di desa tersebut. Tindakan ini dianggap sebagai solusi cepat dan tepat sambil menunggu tindakan lebih lanjut dari pemerintah daerah.