NTP Riau Juni Naik 0,63 Persen

NTP Riau Juni Naik 0,63 Persen

Riaumandiri.co - Provinsi Riau mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Riau selama Juni sebesar 168,55 atau mengalami kenaikkan 0,63 persen.

Kenaikan NTP tersebut diikuti oleh nilai indeks harga terima petani (it) sebesar 199,96 atau naik 0,68 persen dari bulan sebelumnya dengan komoditas penyumbang utama kenaikan tersebut yakni kelapa sawit, karet, sapi potong dan cabe merah.

"Indeks harga biaya produksi dan penambah barang modal (BPPBD) pada petani Riau tercatat sebesar 120,92 atau mengalami kenaikkan 0,02 persen," ujar kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi Senin, (1/7).


Perkembangan Nila Tukar Usaha Petani (NTUP) Riau selama Mei-Juni, berdasarkan subsektor tanmana pangan mengalami penurunan 0,28 persen, holtikultura naik 2,52 persen, tanaman perkebunan rakyat naik 0,59 persen.

NTP Provinsi Riau pada bulan ini masih menduduki peringkat ke-2 dari 10 provinsi di Pulau Sumatera, di bawah Provinsi

Bengkulu dengan NTP-nya sebesar 181,17. Sedangkan Kepulauan Riau pada bulan ini masih merupakan provinsi dengan NTP terkecil se-Sumatera, yaitu sebesar 105,55.

Pada bulan Juni 2024, Provinsi Riau terjadi deflasi m-to-m sebesar 0,22 persen, inflasi y-on-y sebesar 3,56 persen dan inflasi y-to-d sebesar 1,55 persen 

Penyumbang utama deflasi Provinsi Riau bulan Juni 2024 secara m-to-m adalah kelompok Makanan,Minuman, dan Tembakau dengan andil 0,18 persen.

Komoditas penyumbang utama deflasi antara lain ayam hidup, daging ayam ras, bawang merah, tomat,bayam, angkutan udara, telur ayam ras, baju muslim wanita, gula pasir, dan bahan bakar rumah tangga.Penyumbang utama inflasi Provinsi Riau bulan Juni 2024 secara y-on-y adalah: Kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan andil 2,31 persen. 

"Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah cabai merah Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan andil 0,46 persen,"ungkapnya.

Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah nasi dengan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,43 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan.

"Inflasi tahunan Juni 2024 lebih rendah dibanding dengan bulan sebelumnya namun lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun lalu," ujarnya.

Tingkat deflasi m-to-m terdalam terjadi di Kabupaten Kampar sebesar 0,71 persen dan terendah terjadi di Tembilahan sebesar 0,03 persen. Sedangkan Kota Pekanbaru mengalami inflasi 0,01 persen.

"Tingkat inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Kampar sebesar 4,38 persen dan terendah terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 3,12 perse," tambahnya.