Warga Sigungung Siapkan Imbalan Rp500 Ribu Berhasil Tangkap Pembuang Sampah Sembarangan

Warga Sigungung Siapkan Imbalan Rp500 Ribu Berhasil Tangkap Pembuang Sampah Sembarangan

Riaumandiri.co -  Resah dengan persoalan sampah yang masih tampak menumpuk akibat dibuang sembarangan oleh oknum tak bertanggungjawab, warga Jalan Dahrma Bakti, Sigunggung, mengadakan sayembara dengan menyiapkan imbalan Rp500 ribu bagi yang berhasil menangkapnya.

Sayembara itu ditulis di spanduk berwarna merah yang ditempelkan diantara dua tiang listrik di depan kantornya.

Menurut warga sekitar, Nafis, pinggir jalan sering menjadi sasaran untuk tempat warga membuang sampah, akibat kebiasaan buruk yang tak kunjung berubah.


"Sudah biasa masyarakat ini buang sampah sembarangan, perlu adanya pengawasan dari Dinas terkait ini," ujarnya. 

Masyarakat setempat juga memang biasanya telah menetapkan jadwal untuk membuang sampah disana, diantaranya jam 19.00 WIB hingga 05.00 WIB.

Menanggapi spanduk sayembara yang terpasang tersebut, warga lain, Andre, mengatakan, masih juga ada oknum yang nekat membuang sampah sembarangan.

"Kita pasang kan, nanti dibuang lagi, percuma juga, perilaku ini yang harus dirubah," sebut Andre.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru, Reza Falevi, mengapresiasi warga yang membuat sayembara itu.

Menurutnya, persoalan sampah bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja.

"DLHK mengaresiasi yang dilakukan warga itu. Berarti kesadaran masyarakat sudah muncul. Dan perlu diingat persoalan sampah ini bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja," singkat Reza.

Koordinator Pengarusutamaan Isu Urban dan Keadilan Energi Walhi Riau, Ahlul Fadli, mengatakan, edukasi masyarakat memulai pilah sampah dari sumbernya perlu dilakukan. 

"Edukasi masyarakat untuk mulai memilah sampah dari sumbernya (rumah, toko dan lain-lain), sampah yang masih punya nilai atau masih bisa diolah bisa disalurkan ke bank sampah atau rumah kompos," sebut Ahlul, panggilan akrabnya. 

Dirinya juga mengatakan agar mengurangi penggunaan plastik dan mengubah pola hidup atau budaya ramah lingkungan perlu dilakukan untuk mengurangi peredaran sampah.

"Yang penting, pola pikir masyarakat sudah mulai berubah ke hidup atau budaya yang ramah lingkungan," imbau Ahlul.