Pemkab Bangkalis Paparkan Inovasi Penurunan Stunting

Pemkab Bangkalis Paparkan Inovasi Penurunan Stunting

Riaumandiri.co - Pemkab Bengkalis memaparkan inovasi untuk penurunan stunting melalui Program Desa Bermasa pada penilaian kinerja pemerintah kabupaten/kota dalam pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tahun 2024, Kamis (30/5).

Bupati Bengkalis Kasmarni diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Keuangan dan Pembangunan Bustami HY bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bengkalis tampil dihadapan tim penilai dengan waktu 45 menit.

Kabupaten Bengkalis secara konsisten terdata tiap tahunnya di 2021 hingga 2023 mengalami penurunan prevalensi stunting. Hal ini terjadi berkat adanya kerjasama dan kerja keras seluruh komponen yang terlibat dengan didukung oleh adanya Program Desa Bermasa di setiap desa.


“Dengan adanya inovasi Program Desa Bermasa sejumlah 1 milyar per desa ini membuat setiap desa memiliki anggaran untuk mendukung upaya penurunan prevalensi stunting,” jelaskan Bustami HY.

Intervensi penurunan stunting di Desa dengan menggunakan dana dari Program Desa Bermasa dilakukan dalam bentuk beberapa kegiatan yang merupakan kewenangan lokal desa seperti Penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi balita, pelaksanaan Rembuk Stunting Desa.

Lalu penguatan kapasitas Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), pembelian KIE KIT (Komunikasi Informasi Edukasi Kit) untuk Desa, Pemberian Makanan Tambahan untuk ibu hamil warga desa serta rehab rumah tidak layak huni bagi warga desa.

Adanya trend penurunan prevalensi stunting dari tahun ke tahun di Kabupaten Bengkalis menunjukkan bahwa Program Desa Bermasa yang digulirkan terbukti efektif untuk mendukung program penurunan prevalensi stunting pada desa-desa di Kabupaten Bengkalis.

Kemudian Pemkab Bengkalis pada tahun 2024 juga sudah dikembangkan aplikasi lapor-bos (Laporan Bengkalis Zero Stunting dengan alamat https://lapor-bos.com/) sebagai sebuah sarana pendukung untuk melakukan pemantauan perkembangan balita stunting yang mendapatkan asupan makanan tambahan secara online.

Sebagai salah satu bentuk pengawasan dalam pelaksanaan Program Desa Bermasa ini Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga melakukan kerjasama dengan Kejaksaan Negeri Bengkalis, sehingga Program Desa Bermasa diharapkan tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat prosedur.

“Dengan inovasi ini, sebanyak 1.454 balita yang diberikan PMT dan 875 balita mengalami perubahan status gizi menjadi normal 60,18 persen. Kemudian sebanyak 1.876 rumah dilakukan perbaikan/rehab,” ungkap Bustami.