Idul Adha 1445 H, DPKH Riau: Beli Hewan Kurban yang Miliki SKKH

Idul Adha 1445 H, DPKH Riau: Beli Hewan Kurban yang Miliki SKKH

Riaumandiri.co - Dalam rangka memastikan kesehatan dan kelayakan hewan kurban jelang peringatan idul adha, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Riau, himbau masyarakat untuk membeli hewan kurban yang telah memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

Kepala Dinas Peternakan dan kesehatan hewan provinsi Riau melalui Kabid kesehatan dinas peternakan dan kesehatan hewan Riau, Faralinda Sari, mengatakan bahwa, mendekati lebaran idul Fitri seluruh dinas kesehatan hewan di kabupaten atau kota, melaksanakan fungsi kesehatan hewan untuk sertifikasi memeriksa kesehatan hewan ternak yang nantinya akan dijadikan sebagai hewan kurban.

"Kami juga menghimbau agar masyarakat lebih peduli untuk membeli hewan kurban yang memiliki SKKH sehingga peternak tidak bisa sembarang menjual hewan ternaknya," katanya, Senin (27/5).


Ia menambahkan bahwa, untuk peternakan harus memperhatikan makan dan minum yang cukup, mengingat suhu yang panas saat ini sehingga persediaan minum hewan harus diperhatikan dengan serius agar hewan terhindar dari dehidrasi dan memperhatikan kebersihan kandang hewan untuk meminimalisir hewan terjangkit dari penyakit lainnya.

Ia juga menegaskan pentingnya memilih hewan kurban yang sehat guna menghindari penyebaran penyakit yang dapat ditularkan dari hewan kepada manusia.

“SKKH adalah jaminan bahwa hewan tersebut telah diperiksa kesehatannya oleh dokter hewan dan dinyatakan bebas dari penyakit menular,” jelasnya.

Sekitar 4.0712 ekor ketersediaan hewan kurban yang akan dipotong untuk peringatan hari idul Fitri tahun 1445 H, dengan prediksi 9,8 persen akan ada kenaikan permintaan hingga 44,000 ekor hewan kurban, adapun hewan kurba sapi 48 persen berasal dari lokal, Kerbau 17 persen, Kambing 85 persen, dan sisa berasal dari luar yakni wilayah NTT NTB, Jawa timur, Sumbar dan Sumut.

"Dari seluruh permintaan itu paling banyak untuk di Riau, permintaan persediaan hewan kurban sapi, beda dengan di wilayah Jawa yang hewan kurbannya itu kebanyakan kambing," ujarnya.

Untuk memastikan keamanan hewan kurban dari berbagai penyakit, dilakukan pengawasan terhadap tatacara lalu lintas ternak dan hewan serta media pembawa penyakit hewan.

"Jadi ada website untuk pelaporan lalulintas hewan ternak, sehingga semua pemohon dalam melakukan permohonan melalui website tersebut ,agar terverifikasi dan dapat di cek kesehatan hewan, untuk perizinan masuk hewan ternak tersebut di suatu wilayah sehingga lebih aman," katanya.

Dengan adanya himbauan ini, Dinas Kesehatan Hewan berharap masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan hewan kurban dan mendukung upaya pencegahan penyebaran penyakit hewan. 

“Kesehatan hewan kurban adalah prioritas bersama. Mari kita wujudkan Hari Raya Idul Fitri yang penuh berkah dengan menyembelih hewan kurban yang sehat dan berkualitas,” tutupnya.