Meledak Lagi, Mulyanto Desak Pemerintah Segera Audit Semua Smelter Perusahaan China

Meledak Lagi, Mulyanto Desak Pemerintah Segera Audit Semua Smelter Perusahaan China

RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendesak pemerintah segera mengaudit kelayakan semua smelter perusahaan China, menyusul terjadi lagi ledakan smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri (KFI), Kamis (16/5/2024).

"Pemerintah jangan menunda lagi audit kelayakan smelter ini agar tidak jatuh korban semakin banyak," kata Mulyanto, Ahad (19/5/2024).

Dia menilai kerap terjadinya kecelakaan smelter itu terjadi karena Pemerintah lamban mengaudit seluruh smelter perusahaan milik China.

Seharusnya sejak kali pertama terjadi ledakan tungku smelter di PT Gunbuster Nickel Industries (GNI) tahun lalu, Pemerintah aktif menjalankan audit kepada seluruh smelter. Termasuk mengawasi pelaksanaan program Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) dan keandalan alat kerja dan fasilitas yang digunakan selama produksi.

Ia menambahkan peristiwa ledakan smelter yang berulang ini mencerminkan tata kelola usaha industri smelter tidak sebaik yang digembar-gemborkan Pemerintah.

Karena itu ia mendesak Pemerintah tegas dan segera mengaudit seluruh smelter yang ada serta mengevaluasi tata kelola industri smelter ini, termasuk jarak bangunan smelter dengan pemukiman penduduk.

"Masak jarak bangunan smelter dan pemukiman hanya 21 meter.  Ini kan sangat beresiko. Kok bisa mendapat izin," ujarnya.

Pemerintah, lanjut Mulyanto, perlu memastikan bahwa izin usaha industri smelter yang diberikan benar-benar dijalankan secara aman dan selamat bagi pekerja dan masyarakat. Jangan sekedar kejar tayang investasi.

Dia khawatir dengan berbagai kemudahan dan insentif, baik fiskal maupun non fiskal yang diberikan pemerintah kepada investor, alih-alih menjalankan usaha industri dengan baik, justru lalai dan ugal-ugalan dalam menjalankan tata kelola industri.

"Akhirnya yang jadi korban adalah pekerja dan masyarakat. Pemerintah jangan ragu-ragu mencabut izin industri smelter yang terbukti mbalelo," tegasnya. (*)



Tags Peristiwa