Penanganan Dampak Bencana, Gubernur Sumbar Datangi Komisi V DPR
RIAUMANDIRI.CO - Gubernur Sumbar Mahyeldi mendatangi Komisi V DPR RI untuk membicarakan penanganan dampak bencana banjir bandang lahar dingin yang terjadi pekan lalu. Dia diterima Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhammad Iqbal dan Anggota Komisi V DPR RI Syahrul Aidi Mazaat, Kamis (16/5/2024).
Muhammad Iqbal mengusulkan solusi penanganan jangka pendek dan jangka panjang. Penanganan jangka pendek yaitu mengenai penggunaan alat-alat berat yang ada di Kementerian PUPR.
"Khususnya solusi jangka pendek, Komisi V segera menyampaikan ke Kementerian PUPR mengenai rekonstruksi jalan nasional yang putus di kawasan Lembah Anai. Komisi V mengharapkan Kementerian PUPR sesegera mungkin, sebulan dua bulan ke depan bisa memperbaiki jalan tersebut, sehingga bisa segera dilalui oleh masyarakat," kata Iqbal.
Adapun untuk jangka panjang, sebagaimana disampaikan oleh Gubernur Sumbar, ada beberapa poin berkaitan dengan aspirasi anggaran sebesar Rp1,5 triliun. Salah satunya untuk membangun sabodam atau cek dam, agar jika nantinya ketika sewaktu-waktu kembali terjadi lahar dingin bisa dihambat, sehingga tidak lagi memakan korban jiwa masyarakat.
Komisi V DPR juga mendukung penanganan penanganan normalisasi sungai dan rencana Pemprov dalam pembangunan jalan fly over di Lembah Anai sampai ke Padang Panjang serta kelanjutan pembangunan fly over di Silaing.
Terkait hal itu, pihaknya berjanji segera meneruskan aspirasi Pemprov Sumbar tersebut kepada Kementerian PUPR untuk dibahas bersama dalam waktu dekat.
“Semoga anggaran yang diminta oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebesar Rp1,5 triliun bisa terealisasi dalam waktu dekat ini atau tahun 2025 nanti,” kata politisi Partai Persatuan Pembangunan itu.
Sementara itu Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan apresiasi kepada Komisi V DPR RI yang telah memberikan ruang kepada Pemprov Sumbar untuk mengkonsultasikan beberapa aspirasi terkait penanganan dampak-dampak kerusakan akibat berbagai bencana yang melanda Sumbar. Salah satunya, Pemprov Sumbar berharap adanya dukungan pembangunan sabodam atau cek dam.
“Kita punya sungai berhulu di Marapi sebanyak 15 sungai dan potensial berdampak kepada masyarakat ada lima. Berangkat dari pengalaman Jogja yang sungainya 10, sabodamnya itu 250 buah. Kita di Marapi Sumbar sungainya 15, cek dam nya baru 2. Mudah-mudahan tahun ini bisa dilaksanakan sabodam ini, sehingga akan meminimalisir korban efek longsoran banjir apalagi ini lahar dingin yang potensi berakibat kepada masyarakat,” tutur Gubernur Sumbar. (*)