RSUD Tabanan Butuh Perluasan Bangunan dan Dokter Spesialis

RSUD Tabanan Butuh Perluasan Bangunan dan Dokter Spesialis

RIAUMANDIRI.CO - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh menilai pelayanannya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan, Bali, sudah cukup bagus dan kondisi banguna bersih.

Hanya saja, karena usianya sudah tergolong tua maka diperlukan perluasan pembangunan dan membutuhkan fasilitas alat kesehatan (alkes) serta tenaga kesehatan. RSUD Tabanan berdiri sejak tahun 1953, di atas tanah seluas 1.610 meter persegi yang pada tahun 2016 merupakan Rumah Sakit Tipe B Pendidikan.

“Terkait tenaga kesehatan, kita (Komisi IX) dorong mereka supaya bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang nantinya lulusan-lulusannya bisa langsung bekerja di RSUD Tabanan," katanya saat Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi IX ke Tabanan, Bali, Sabtu (11/5/2024).

Kemudian terkait alkes, dia juga mendorong untuk segera mengajukan ke Kementerian Kesehatan agar langsung bisa dieksekusi karena ini sudah urgen.

Politisi PKB itu melanjutkan bahwa kebutuhan Alkes dan SDM tersebut sudah sangat urgen mengingat kondisi RSUD Tabanan saat ini sudah memiliki banyak pasiennya. Sehingga, Komisi IX DPR RI mendorong pemerintah untuk segera merealisasikan kebutuhan RSUD Tabanan dalam waktu dekat.

Direktur RSUD Tabanan I Gede Sudiarta mengatakan bahwa total karyawan saat ini baru 973 orang dan masih membutuhkan perluasan pembangunan. “Kita masih butuh dokter spesialis lagi, kita juga perlu untuk perluasan area parkir dan pembangunan gedung,” katanya.

Ia berharap dengan kehadiran dari Komisi IX DPR RI yang secara langsung meninjau RS bisa segera membantu dan merealisasikan hal tersebut, karena mengingat kondisi RSUD Tabanan yang ramai pasien dan berada di jantung kota.

Komisi IX juga mengunjungi  RSUD Mangusada di Kabupaten Badung, Bali. Komisi IX melihat berbagai fasilitas kesehatan tersedia dengan baik di rumah sakit tipe B tersebut.

Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Asmara yang memimpin kunjungan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada RSD Mangusada yang sudah berjalan sangat optimal dalam memberikan fasilitas kesehatan. Bahkan, RSD Mangusada dinilai memiliki potensi sebagai medical tourism khususnya di bidang Bariatric and Metabolic Surgery.

"Rumah sakit ini sangat bagus dan mempunyai potensi ke depan terutama tentang Medical Tourism khusus untuk Bariatric. Artinya banyak turis-turis yang usia lanjut ketika di negaranya musim dingin, justru ingin libur ke Bali dan itu bisa juga menjadi bahan untuk membuka Medical Tourism Bariatric," kata Dewi Asmara.

Dengan potensi medical tourism yang dimiliki RSD Mangusada tersebut, politisi Partai Golkar ini berharap nantinya rumah sakit dengan sekitar 275 tempat tidur tersebut dapat menjadi rumah sakit percontohan untuk mengembangkan medical tourism yang ada di Indonesia.

"Kita harap nanti melalui Kemenkes bisa menjadi role model untuk Medical Tourism Bariatric, dan mereka juga sudah melaksanakan program-program baru. Jadi, baik untuk pasien-pasien yang jantung maupun yang ada, bahkan narkoba mereka juga melayani," harap legislator Dapil Jawa Barat IV ini.

Dewi juga mengapresiasi kerja sama yang baik antara RSD Mangusada dan Pemkab Badung yang telah memastikan setiap warga di Kabupaten Badung dapat terlindungi dalam program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan. Bahkan, Dewi menyebut jika Kabupaten Badung telah menerapkan BPJS++ yang memberikan manfaat BPJS yang lebih optimal terutama bagi peserta BPJS Kesehatan di Badung.

"Jadi program BPJS di sini sudah berjalan bahkan sangat optimal. Terutama bagi mereka yang belum ada kartu atau kartunya tiba-tiba katakanlah berhenti, maka melalui APBD mereka langsung bisa program BPJS++. Jadi semua masalah kalau ada kendala langsung di take over dengan pemda setempat melalui APBD," jelasnya.(*)



Tags Kesehatan