4 Pintu Pelimpahan PLTA Koto Panjang Dibuka

4 Pintu Pelimpahan PLTA Koto Panjang Dibuka

Riaumandiri.co - Pihak Pengelola PLTA Koto Panjang melakukan pembukaan 4 Pintu Pelimpah (Spillway Gate) setinggi 50 cm pada pukul 11.00 Wib, Ahad (12/5), sebelumnya UL PLTA Koto Panjang telah membuka 3 pintu setinggi 30 Cm.

"Dikarenakan masih tingginya Curah Hujan di area Waduk PLTA Koto Panjang, yang menyebabkan Kenaikan Elevasi Waduk pagi ini Pukul 07.00 Wib menjadi 83,69 Mdpl, untuk itu kami akan melakukan penambahan pembukaan Pintu Spillway menjadi 4 Pintu kali 50 cm yang sebelumnya 3 Pintu x 30 cm pada pukul 11.00 Wib," dalam himbauan resmi yang diteken Plh. Manager Tim Leader Pemeliharaan Frans Boyce Patiharauw, Ahad pagi.

Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang memprediksi pembukaan pintu tersebut membuat tinggi permukaan air di hilir Bendungan PLTA Koto Panjang bertambah 30 hingga 50 cm dari permukaan awal.


Sementara itu, akibat tingginya curah hujan mengakibatkan jalan lintas Sumbar-Riau tepatnya di Desa Merangin Kuok tertimbun tanah longsor Sabtu (11/5) malam.

Bhabinkamtibmas Desa Merangin Polsek Bangkinang Barat Kuok Bripka Wawan Asroi Harahap menyebut longsor terjadi di Kilometer 79 di Desa Merangin Kuok, akibat tingginya curah hujan dilokasi tersebut.

"Untuk material longsor kita sudah bekerjasama dengan PUPR, dan arus lalulintas sudah lancar kembali," terang Bripka Wawan, Ahad pagi.

Ia juga menghimbau kepada pengguna jalan untuk selalu berhati-hati mengingat lokasi jalan di Desa Merangin Kuok menjadi langganan longsor saat musim penghujan tiba.

"Terutama di kilometer 78 sampai 85 di Desa Merangin, karena daerah ini rawan longsor saat musim penghujan," ingatnya. Ia juga mengingatkan longsor susulan dititik yang sama karena masih adanya material longsor seperti tanah dan batang kayu yang masih tertahan di bekas longsor.

Sementara itu, curah hujan yang tinggi juga menyebabkan banjir di Desa Kebun Tinggi Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Ahad (12/5) dini hari. Berdasarkan informasi dari Tagana dan Dinas Sosial Kabupaten Kampar banjir tidak hanya merendam 115 unit rumah rumah namun juga memutuskan jembatan gantung penghubung antar desa.

"Dari bencana banjir tersebut mengakibatkan jembatan penghubung desa putus dan akses jalan masyarakat juga terputus dan tidak ada korban jiwa," ungkap Personil Tagana Kampar Eka Surya.