Pemerintah Harus Segera Perbaiki Kinerja Ekonomi
Sabtu, 11 Mei 2024 - 15:51 WIB

Anis Byarwati
RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menilai pertumbuhan ekonomi di Kuartal I tahun 2024 yang tumbuh sebesar 5,11 persen masih dilatarbelakangi adanya faktor musiman.
"Kita mesti melihat apa yang menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi tersebut. Tidak sepenuhnya karena membaiknya kinerja ekonomi pemerintah, tetapi lebih banyak karena faktor musiman (seasonal) yang terjadi secara berbarengan," jelasnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/5/2024).
Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI ini menjelaskan pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2024 lebih banyak ditopang oleh faktor yang sifatnya musiman, seperti pelaksanaan pemilu dan aktivitas ekonomi di bulan Ramadan. Anis menyinggung adanya peningkatan konsumsi yang disinyalir dampak dari bantuan sosial yang diberikan Pemerintah.
"Dua faktor inilah yang banyak mendorong terjadinya peningkatan konsumsi masyarakat pada triwulan I. Selain itu, peningkatan konsumsi ini juga ditopang oleh faktor lainnya yang juga berdampak, yaitu bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat,” kata Politisi PKS ini.
Anis menegaskan bahwa pemerintah harus segera memperbaiki kinerja ekonomi, mengingat momentum seperti bulan Ramadan dan pemilu tak akan ada lagi di kuartal II. Ia juga memprediksi di kuartal berikutnya kucuran bansos tidak akan lagi sebesar di awal tahun. Oleh karena itu, pemerintah harus segera merancang langkah antisipasi.
“Pemerintah perlu segera memperbaiki kinerja ekonominya. Faktor musiman seperti pemilu dan Ramadhan tidak akan terjadi lagi pada triwulan II-2024 nanti. Bansos juga tidak akan lagi diberikan jor-joran oleh Pemerintah. Oleh sebab itu, Pemerintah perlu mengantisipasi dan mewaspadai kondisi tersebut," lanjut Anis.
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2024 mencapai 5,11 persen, angka ini naik jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya atau year on year. Capaian digadang sebagai yang tertinggi pada kuartal I sepanjang 2019-2024. (*)
"Kita mesti melihat apa yang menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi tersebut. Tidak sepenuhnya karena membaiknya kinerja ekonomi pemerintah, tetapi lebih banyak karena faktor musiman (seasonal) yang terjadi secara berbarengan," jelasnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/5/2024).
Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI ini menjelaskan pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2024 lebih banyak ditopang oleh faktor yang sifatnya musiman, seperti pelaksanaan pemilu dan aktivitas ekonomi di bulan Ramadan. Anis menyinggung adanya peningkatan konsumsi yang disinyalir dampak dari bantuan sosial yang diberikan Pemerintah.
"Dua faktor inilah yang banyak mendorong terjadinya peningkatan konsumsi masyarakat pada triwulan I. Selain itu, peningkatan konsumsi ini juga ditopang oleh faktor lainnya yang juga berdampak, yaitu bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat,” kata Politisi PKS ini.
Anis menegaskan bahwa pemerintah harus segera memperbaiki kinerja ekonomi, mengingat momentum seperti bulan Ramadan dan pemilu tak akan ada lagi di kuartal II. Ia juga memprediksi di kuartal berikutnya kucuran bansos tidak akan lagi sebesar di awal tahun. Oleh karena itu, pemerintah harus segera merancang langkah antisipasi.
“Pemerintah perlu segera memperbaiki kinerja ekonominya. Faktor musiman seperti pemilu dan Ramadhan tidak akan terjadi lagi pada triwulan II-2024 nanti. Bansos juga tidak akan lagi diberikan jor-joran oleh Pemerintah. Oleh sebab itu, Pemerintah perlu mengantisipasi dan mewaspadai kondisi tersebut," lanjut Anis.
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2024 mencapai 5,11 persen, angka ini naik jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya atau year on year. Capaian digadang sebagai yang tertinggi pada kuartal I sepanjang 2019-2024. (*)
Editor : Syafril Amir
Tags
Ekonomi
Berita Lainnya
Berita Terkait
- DPR RI akan Tindaklanjuti Kasus Meikarta secara Komprehensif
- Dugaan Pelecehan Seksual Miss Universe Indonesia, Komisi VIII: Usut secara Transparan
- Anggota Baleg DPR Pastikan RUU PPRT Kedepankan Nilai Budaya
- Kasus Selebgram Meninggal Usai Operasi Sedot Lemak, Krisdayanti: Perketat Izin Klinik Kecantikan
- Keluhan Jemaah di Armuzna, Legislator: Pemerintah tidak Tindaklanjuti Rekomendasi Komisi VIII DPR RI
- Komisi XIII DPR Kunjungi Lapas Sukamiskin dan Temukan Ini