Wabup Ajak Ramaikan Masjid
BENGKALIS (HR)–Hikmah dari peringatan Isa’ Mikraj mengandung hikmah, bahwa umat Islam harus senantiasa memakmurkan masjid. Disamping itu, masjid harus dapat menjadi pusat budaya, pusat pendidikan, dan pusat dari aspek-aspek kehidupan lain bagi umat Islam.
Demikian diungkapkan Wakil Bupati Bengkalis, Suayatno saat peringatan Isra Mikraj di Masjid Istiqomah Bengkalis, Senin (19/5) malam. Mengutip surat At-Taubah ayat 18 yang artinya; “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apapun), kecuali kepada allah. maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Dalam kaitannya dengan memakmurkan masjid ini, dapat saya sampaikan, khususnya dalam lima tahun terakhir ini, Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah menyalurkan bantuan hibah untuk rumah ibadah. “Namun bantuan tersebut bertujuan hanya sebagai stimulasi, untuk mengingatkan, sebab sebagaimana dimaksud dalam at-taubah ayat 18 tersebut, kewajiban untuk memakmurkan masjid itu ada pada kita semua, padasetiap individu umat Islam sebagai implementasi keimanan kepada Allah SWT,” ungkapnya.
Dikatakan Suayatno, pada Isra Mi’raj itu, Nabi Muhammad SAW telah untuk menerima mandat melaksanakan shalat lima waktu.Menurutnya, shalat merupakan media untuk mencapai kesalehan antara seorang hamba dengan Allah SWT. Shalat juga menjadi sarana untuk menjadi keseimbangan tatanan masyarakat yang sama sederajat, beradab, dan penuh kedamaian.
“Makanya tidak berlebihan apabila ada pendapat menyatakan bahwa; “apabila pengabdian, sholat dan do’a yang tulus kepada sang maha pencipta disingkirkan dari tengah kehidupan bermasyarakat, hal itu berarti kita telah menandatangani kontrak bagi kehancuran masyarakat tersebut,” ujar Suayatno.
Sementara dalam al–qur’an, jauh sebelum itu hal ini telah dinyatakan bahwa shalat yang dilakukan dengan khusu’ akan bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar, sehingga tercipta tatanan masyarakat yang harmonis, egaliter, dan beretika.
Dalam konteks saat ini, pengalaman rohani yang dialami Rasulullah SAW, saat mi’raj mencerminkan hakikat spiritual dari shalat yang di jalankan umat Islam sehari-hari,dalam artian bahwa shalat adalah mi’raj-nya orang-orang beriman.
Peringatan Isra’ Mi’raj mendatangkan penceramah dari Uztads H Syamsudin Muir Lc, dan turut dihadiri Sekretaris Daerah Bengkalis, Burhanudin, Kepala Kantor Kementerian Agama Bengkalis, Jumari dan sejumlah pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkalis, para tokoh masyarakat dan jamaah Masjid Istiqomah dan para PNS.(adv/humas)