Delapan Orang Masuk Islam
PANGKALAN KERINCI (HR)-Sebanyak delapan orang warga Pelalawan masuk Islam dengan membaca kalimat dua kali masyahadat, Selasa (19/5). Ikrar masuk agama Islam ini dipimpin oleh Ketua Yayasan Pembinaan Mualaf Arrisalah Pelalawan Muhammad Gohan Matondang.
Sebelum mengucap syahadat, para mualaf ditanya tentang faktor yang menyebabkan hati mereka tergugah untuk memuluk agama jalan Rahmat sekalian alam itu. Tidak satupun yang mengaku ada keterpaksaan, mereka mengaku ihklas atas keinginan sendiri.
Riswanto lelaki kelahiran Sala Tiga (46) mengaku, telah berniat masuk islam sejak 5 bulan yang lalu, niatnya kini terkabul. Sehingga ia beserta istri ikut mengucap syahadat dipertemuan kali ini.
Muhammad Gohan Matondang menjelaskan, Islam melakukan dakwah dengan cara yang manusiawi, menggugah hati saudaranya dengan cara yang baik dan benar. Dan tidak ada paksaan bagi umat lain untuk memeluk agama islam, untuk itu, jika di kesempatan tersebut dari 8 orang yang ingin masuk islam ada yang masih ragu atau bahkan mengurungkan niatnya, maka umat islam tidak akan marah dan juga tidak akan memusuhi.
"Tidak ada paksaan untuk masuk Islam, Islam bukan agama teroris. Kalau ada yang ingin mengurungkan niatnya atau membatalkan masuk islam, kami tidak akan marah, bahkan kami akan tetap melindungi," ujar Gohan Matondang, sebelum pembacaan syahadat.
Usai kegiatan, saat ditemui wartawan Gohan Matondang menjelaskan, YPMR memiliki tanggungjawab membina 500 lebih mualaf, mereka muallaf yang masuk islam sejak tahun 2012 lalu dibawah pembinaan yayasannya.
"Pembinaannya jemput bola, ustaz kita utus memberikan pengajian ke rumah-rumah mualaf, pengajian seminggu satu kali dan jadwalnya tergantung kesiapan darimuallaf itu sendiri. Jadi ustaznya menghubungi, jika siap dan ada di rumah maka ustaz datang," jelas Gohan Matondang.
Metode ini dinilai lebih efektif dan lebih cepat bisa memberikan perubahan wawasan agama bagi mualaf daripada pengajian tersentral di satu titik. "Sebelumnya kita bikin terpuasat, kita undang muallaf, namun hanya sedikit yang datang. Jadi kitarubah polanya," terang Gohan Matondang.
Sebagai bentuk ucapan terimakasih, setiap ustaz diberi uang transportasi Rp40 ribu/pertemuan di rumah mualaf.
Ia menjelaskan, yayasannya berdiri sendiri dan belum adalembaga lain yang mensupport pendanaan, ia berharap pada umat mulim bisa mengulurkan tangan guna membantu operasional pembinaan mualaf. (lam)