Riau Alami Inflasi 0,11 Persen
Riaumandiri.co - Badan Pusat Statistik Provinsi (BPS) Riau laporkan perkembangan indeks harga konsumen Riau pada Januari 2024 mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dengan komoditas penyumbang utama yakni ayam ras, cabai merah dan sigaret kretek Kamis (1/2).
Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi mengatakan, Penyumbang utama inflasi bulan Januari 2024 secara m-to-m (Januari 2024 terhadap Desember 2023) adalah kelompok Perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,05 %.
"Komoditas penyumbang utama inflasi antara lain Daging ayam ras, bawang merah, sigaret kretek mesin (SKM), emas perhiasan, tomat, dan beras," ujarnya.
Sedangkan inflasi Riau secara year on year (Januari 2024 terhadap Januari 2023) sebesar 2,35 persen dengan penyumbang utama kelompok makanan, minuman, dan tembakau, memiliki andil inflasi 1,25 persen dengan komoditas penyumbang utamanya yakni beras.
"Selain itu, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran memiliki andil inflasi tahunan sebesar 0,33 persen, dengan komoditas penyumbang utamanya nasi dan lauk, untuk kelompok transportasi memiliki andil inflasi tahunan sebesar 0,26 persen dengan komoditas penyumbang utamanya mobil," jelas Asep.
Sementara itu,beberapa komodita di Riau secara year on year mengalami deflasi, seperti komoditas tahu mentah dengan deflasi sebesar 0,03 persen, ikan nila 0,03 persen, minyak goreng 0,05 persen, dan cabai merah 0,10 persen.
Sedangkan inflasi BPS Pusat, mencatat inflasi Januari 2024 mencapai 0,04 persen month to month. Inflasi ini lebih rendah, dibandingkan inflasi pada Desember 2023 yakni 0,41 persen. Penurunan inflasi disebabkan oleh usainya masa libur Natal dan Tahun Baru, serta penurunan harga BBM non-subsidi pada 1 Januari 2024.
Dari 38 provinsi yang dipantau BPS, inflasi terjadi di 25 provinsi dan sisanya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan sebesar 1,01% dan deflasi terjadi di Gorontalo sebesar 0,9%.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, inflasi Januari 2024 dibandingkan bulan Desember 2023 dan Januari 2023 dipicu oleh komoditas pangan, seperti beras, tomat dan bawang merah.
"Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar dari makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi 0,18% dan andil inflasi sebesar 0,05% dengan komoditas penyumbang inflasi adalah tomat dengan andil inflasi 0,09 persen," pungkasnya.