NTP Riau Menguat Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal.
Riaumandiri.co - Berdasar data Badan Pusat Statistik Riau Nilai Tukar Petani Riau Menguat pada Desember 2023 sebesar 156,29 atau naik 1,27 persen, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal peningkatan ini telah menjadi perhatian utama dalam dunia pertanian setempat, menciptakan dampak yang beragam di kalangan petani dan pelaku ekonomi lokal.
Menanggapi perkembangan tersebut kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi menjelaskan angka NTP sebesar 156,29 tersebut dibangun dari indeks harga terima petani sebesar 183,09 yang mengalami kenaikan 1,48 persen dan indeks harga bayar petani sebesar 117,15 atau naik 0,20 persen.
"Kenaikan NTP terjadi subsektor Tanaman Pangan yang naik sebesar 0,77 persen dan pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yang naik sebesar 1,45 persen. Sementara itu, subsektor yang mengalami penurunan NTP terdalam adalah subsektor Peternakan dengan penurunan sebesar 0,80 persen, diikuti oleh subsektor Hortikultura yang turun sebesar 0,60 persen dan subsektor Perikanan yang mengalami penurunan sebesar 0,08 persen,"paparnya Minggu (7/1).
Sementara itu nilai tukar usaha petani Riau Desember 2023 mencapai 153,07 atau naik 1,42 persen dengan indeks harga biaya produksi dan penambahan barang model sebesar 119,62 atau naik 0,05 persen berasal dari komoditas penyumbang yakni bibit kelapa sawit, bibit karet, bibit ayam ras pedaging,sewa tahan sawah.
"Kenaikan NTUP terjadi pada subsektor tanaman pangan yang naik sebesar 0,99 persen, tanaman perkebunan rakyat 1,60 persen, perikanan 0,08 persen dan subsektor yang mengalami penurunan yakni holtikultura 0,35 persen dan subsektor 0,79 persen," ujarnya.
Peningkatan nilai tukar ini dapat diatribusikan pada beberapa faktor, termasuk kebijakan pemerintah yang mendukung sektor pertanian, cuaca yang mendukung hasil panen yang baik, dan permintaan pasar yang tinggi terhadap produk pertanian dari Riau. Adanya inovasi teknologi dalam praktik pertanian juga turut berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas dan nilai tukar petani.
NTP Provinsi Riau peringkat ke 2 dari 10 Provinsi di pulau Sumatera,lbdibawah provinsi Bengkulu dengan NTP-nya sebesar 158,41, Riau juga tercatat sebagai provinsi yang mengalami kenaikan NTP tertinggi ke-4 se-Sumatera. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Sumatera Barat yang naik sebesar 1,80 persen, diikuti oleh Bangka Belitung yang naik sebesar 1,55 persen, Lampung yang naik sebesar 1,50 persen dan Riau sendiri yang naik sebesar 1,27 persen.
"Provinsi yang mengalami penurunan NTP di Pulau Sumatera adalah Aceh dan Sumatera Selatan dengan penurunan masingmasing sebesar 0,57 persen dan 0,10 persen," jelasnya.
Sementara itu Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau, baik plasma maupun kemitraan swadaya tidak mengalami perubahan di awal tahun 2024 dikarenakan tidak dilakukan rapat penentuan harga TBS oleh Dinas Perkebunan Provinsi Riau minggu ini.
"Minggu ini tidak dilakukan rapat penetapan. Masih mengacu pada harga penetapan akhir Desember yang ditetapkan hingga 9 Januari 2024 atau dua minggu," kata Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Riau, Defris Hatmaja.
Diketahui, rapat penetapan harga TBS terkahir dilakukan oleh Disbun Riau pada 27 Desember 2023 pekan lalu. Harga tersebut berlaku selama dua minggu, yakni hingga 9 Januari 2024.Yang mana untuk kemitraan plasma, harga tertinggi usia tanam 9 tahun sebesar Rp 2.577,75/kg. Sedangkan untuk TBS kemitraan swadaya usia 9 tahun ditetapkan Rp 2.499,90/kg.