BKSAP DPR Dorong Negara-negara Asean Bertindak terhadap Myanmar

RIAUMANDIRI.CO - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Achmad Hafisz Thohir mengaku prihatin akan nasib etnis Rohingya di Myanmar.
Dia mendorong agar negara-negara ASEAN bertindak terhadap Myanmar agar kekerasan kepada etnis Rohingnya bisa dihentikan.
"Kita menyaksikan penderitaan dan kekerasan yang dilakukan Junta terhadap etnis Rohingya. Padahal suku Rohingya sudah ada di Rakhine sejak tahun 1055 dan sempat jaya di Myanmar," kata Hafisz, Sabtu (30/12/2023).
Dia menyebut era kejayaan Rohingya sudah berakhir. Rezim Myanmar saat ini, kata dia, tidak lagi mengurus mereka, bahkan membunuh dan membantai mereka.
"Kini Rezim di Myanmar tak lagi memgurus mereka karena dianggap bukan warga Myanmar sehingga nasib muslim Rohingya semakin tak jelas. Rezim merasa tak ada kewajiban bahkan bertindak semena-mena, represif, melakukan pembunuhan, dibantai, dan diusir. Hak dasar manusia tak lagi mereka peroleh," ucap politisi PAN ini.
Atas dasar itu lah, Hafisz mendorong agar ASEAN bertindak lebih jauh untuk hentikan Myanmar melakukan kekerasan dan genosida kepada etnis Rohingnya.
"Tak cukup sekadar mengutuk, tapi dunia dan ASEAN harus membuat langkah konkret. Bisa saja Myanmar diisolasi dari berbagai forum dunia, embargo senjata, ekonomi dan membekukan paspor dan visa mereka, serta menyeret pelaku genosida di sana ke Mahkamah Internasional untuk diadili," tegas Anggota Komisi XI DPR RI ini. (*)
Berita Lainnya
- Mobil Hemat Energi Buatan Mahasiswa Indonesia Berjaya di Kancah Internasional
- Puan Bertekad Jadikan DPR sebagai Rumah Rakyat Sesungguhnya
- RS dan Puskesmas Diminta Bersiap Hadapi Dampak Polusi Udara
- PDIP, PSI dan 5 Fraksi Lainnya Setuju Pembentukan Pansus Banjir Jakarta
- Baharuddin Dilantik sebagai Ketua DPRD Pelalawan 1 Februari Mendatang
- Dewan Banyak yang Tak Hadir, Rapat Paripurna DPRD Pelalawan Batal Digelar