Legislator Dorong Bolog Serap Beras dari Varietas Unggul Lokal
RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono mendorong Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyerap lebih banyak beras yang dari padi varietas unggul lokal.
Ono menegaskan bahwa pemerintah seharusnya tak sebatas memastikan ketersedian pangan namun juga berupaya mengurai permasalahan yang ada di hulu.
Dia melihat beras impor yang menggunung. Kemudian, ia lantas mengaitkannya dengan banyaknya beras hasil varietas unggul lokal yang belum terserap oleh Bulog.
"Bulog belum sepenuhnya bisa menyerap jenis dan varietas padi tersebut yang sebenarnya varietas unggul lokal,” ungkap Ono usai kunjungan kerja reses Komisi IV meninjau stok pangan di Kalimantan Timur menjelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Selasa (12/12/2023) silam.
Politisi PDI-P ini mencontohkan adanya varietas padi lokal bernama “kebo” yang pemuliaannya dilakukan oleh petani di kawasan Indramayu, Jawa Barat.
Meski tahan hama namun jenis padi ini memiliki bulir yang dianggap kurang menarik. Untuk itu, petani lokal melakukan modifikasi antara padi kebo dengan padi ciherang yang kemudian menghasilkan bibit padi borang.
“Borang belum bisa diserap oleh Bulog padahal produksinya cukup tinggi. Petani teriak saat mereka panen tidak bisa diserap secara maksimal,” kata legislator asal Dapil Jawa Barat VIII itu.
Ono menjelaskan di Indramayu sendiri, pada musim tanam pertama diperkirakan ada 70 persen petani yang menanam padi jenis kebo dan borang.
Kabupaten Indramayu sendiri ditargetkan memproduksi 1,8 juta ton gabah dan menjadi salah satu kabupaten/kota dengan produksi gabah terbesar di Indonesia.
Karena hasil panen belum terserap oleh Bulog, maka para petani padi kebo dan borang secara mandiri menemukan pasar mereka di beberapa kota, seperti Jakarta, Bandung dan kota lainnya.
Untuk itu, Ono kembali mengingatkan Bulog kembali mempertimbangkan penerimaan beras hasil varietas padi lokal sesuai dengan daerahnya.
“Bulog itu mempunyai fungsi bagaimana stok pangan, cadangan pangan nasional sekaligus juga melakukan stabilisasi harga," jelasnya.
Seyogyanya Bulog bisa melakukan perubahan aturannya. Nukan hanya HPP gabah yang harus disesuaikan dengan pasar, tetapi dari sisi jenis varietas harus melihat suatu kondisi di tataran lokal.
Dari pertemuan pihak Bulog dalam kunjungan kerja tersebut diungkap Ono, pada musim panen mendatang Perum Bulog akan mulai menyerap jenis kebo maupun borang.
“Alhamdulillah kemarin Pak Bagja, Direktur Keuangan Bulog, menyampaikan untuk musim panen depan bulog sudah akan menyerap jenis Padi Kebo maupun Borang khususnya di Kabupaten Indramayu,” tutup Ono. (*)