Fadli Zon Usulkan Bahasa Indonesia-Melayu jadi Bahasa ASEAN
RIAUMANDIRI.CO - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI kunjungan diplomasi ke Parlemen Malaysia. Delegasi DPR RI diterima dan berdiskusi dengan Ketua Dewan Rakyat Parlimen Malaysia Tan Sri Dato’ Johari Bin Abdul.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon mengusulkan bahasa Indonesia-Melayu menjadi bahasa ASEAN-AIPA. Usulan Fadli Zon tersebut disambut dengan baik oleh Ketua Dewan Rakyat Parlimen Malaysia.
"Kedepannya DPR RI dan Dewan Rakyat Malaysia sepakat mengusulkan bahasa Indonesia-Melayu sebagai bahasa kerja di lingkungan ASEAN dan AIPA melalui pengajuan resolusi pada Sidang Umum AIPA ke-45 di Laos pada tahun mendatang," ujar Fadli dalam keterangan tertulisnya, Ahad (10/12/2023).
Selain itu, pertemuan bilateral ini membahas pembentukan Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu. Inisiasi pembentukan asosiasi ini datang dari BKSAP DPR RI mengingat besarnya jumlah penutur bahasa Indonesia-Malayu di dunia mencapai lebih dari 300 juta orang.
Dalam pertemuan tersebut, mereka juga berdiskusi tentang situasi di Gaza, Palestina, dan isu sawit. Fadli mengusulkan perlu dibentuk gugus tugas parlemen terkait isu minyak sawit (palm oil) di Parlemen Eropa.
Sebab kata Fadli, penting bagi Indonesia dan Malaysia sebagai penghasil sawit terbesar di dunia untuk bersatu memperjuangkan industri kelapa sawit yang berbasis pada pertanian rakyat.
"Hal ini diperlukan untuk menghadapi tuntutan Uni Eropa terhadap sawit Indonesia dan Malaysia yang memberikan prasyarat ramah lingkungan agar dapat memasuki pasar Eropa. Untuk itu DPR RI mengusulkan pembentukan task force untuk mengkaji dan memperjuangkan industri kelapa sawit bagi kedua negara," kata politisi Partai Gerindra ini.
Ketua Parlemen Malaysia menyetujui usul untuk ditindaklanjuti. Dialog negosiasi industri kelapa sawit ini pun secara intensif telah dilakukan BKSAP melalui Indonesia-European Parliament Meeting dan dialog AIPA-EU.
DPR RI menganggap keterlibatan Parlimen Malaysia secara bersama-sama dapat memberikan tekanan kepada Uni Eropa agar membuka akses pasar yang lebih luas dan mengedepankan prinsip non-diskriminasi.
Terkait Palestina, Fadli Zon menyebutkan, sebagai bagian dari Liga Parlemen Dunia untuk Palestina (League Parliamentarians for Al-Quds), Indonesia dan Malaysia selalu konsisten untuk menyuarakan kemerdekaan Negara Palestina.
Kedua parlemen juga menyepakati komitmen untuk terus menyerukan kecaman terhadap aksi genosida dan pelanggaran HAM berat yang dilakukan Israel terhadap masyarakat Palestina di Gaza, Tepi Barat, dan Jerusalem Timur.
Parlemen Malaysia diketahui selalu mendukung Parlemen Indonesia dalam berbagai isu Palestina baik di Parlemen Dunia (IPU) maupun di Parlemen Asia (APA). Fadli Zon sebagai Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina mengusulkan segera ada emergency meeting Parlemen Negara-Negara Anggota OKI atau PUIC (Parliamentary Union of OIC member States).
Dalam pertemuan itu, delegasi Fadli Zon bersama Wakil Ketua BKSAP DPR RI Achmad Hafisz Tohir, dan Anggota BKSAP DPR RI Rojih. (*)