Warga Sabang Tolak Kedatangan Imigran Rohingnya
Riaumandiri.co - Warga Sabang melakukan aksi unjuk rasa bahkan hingga membongkar tenda penampungan 139 imigran Rohingya di wilayah tersebut.
Sebanyak 139 imigran Rohingya itu datang pada gelombang kedua di wilayah itu, Sabtu (2/12). Mereka mendesak pihak terkait segera membawa pengungsi itu keluar dari Pulau Weh.
Mulanya warga berunjuk rasa meminta organisasi PBB yang mengurus pengungsi global (UNHCR) dan Pemkot Sabang memindahkan imigran Rohingya ke daerah lain. Lalu, warga pada Senin (4/12) mendatangi tenda penampungan di desa mereka, dan mengangkut seratusan lebih imigran Rohingya itu memakai kendaraan umum ke kantor Wali Kota Sabang.
"Ya dipindahkan paksa sama warga (ke kantor walikota) karena memang dari awal kedatangan Rohingya itu warga menolak," kata Pj Kepala Desa Balohan Rusli saat dikonfirmasi Senin lalu.
Aksi demo warga itu juga terjadi di Depan Kantor Walikota Sabang. Saat itu warga mendesak pemerintah setempat untuk mengembalikan pengungsi Rohingya itu kembali ke laut. Mereka menilai pengungsi Rohingya itu berperilaku buruk dan tidak menghargai aturan setempat.
Imbas tuntutan warga tersebut, Pemkot Sabang pun berkoordinasi dengan perwakilan UNHCR hingga disepakati imigran Rohingya yang ditolak warga Desa Ieu Meulee dan Balohan itu ditempatkan sementara di lahan Dermaga CT-1 Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS).
"Ini sifatnya hanya sementara," ujar Ady pada Senin lalu.
Lokasi penampungan itu dipilih setelah Pemkot Sabang menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda dan para pemangku kepentingan.