Anggota DPRD Inhu Dorong Perbaikan Infrastruktur Melalui APBD-P 2023
RIAUMANDIRI.CO - Anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dari Fraksi Gerindra, Hadi Triyas Prananda, mengatakan bahwa perubahan APBD tahun anggaran 2023 harus dimanfaatkan untuk memperbaiki infrastruktur di daerahnya, khususnya di Dapil IV yang meliputi Pasir Penyu, Sungai Lala, Lubuk Batu Jaya dan Lirik.
Menurut Anggota Komisi III DPRD Indragiri Hulu ini, berbagai kondisi yang terjadi akhir-akhir ini seperti; ancaman peningkatan inflasi daerah perlu mendapat perhatian bersama dan perlu dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat bahwa pemerintah daerah tidak hanya berpangku tangan dengan keadaan ini.
“Berbagai upaya juga terus dilakukan untuk memaksimalkan pembangunan daerah, menjaga stabilitas perekonomian dan kondisi sosial masyarakat serta menjamin tetap berlangsungnya pembangunan sebagaimana mestinya,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (30/10/2023).
Untuk itu, melalui perubahan APBD tahun anggaran 2023 ini, ia berharap kiranya pelaksanaan program dan kegiatan dapat tetap berjalan semaksimal mungkin sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian.
Salah satu langkah yang diambil oleh Hadi Tryas Prananda untuk menyerap atau mengetahui kebutuhan pembangunan di Kabupaten Inhu adalah dengan mendengarkan masukan dari masyarakat melalui aspirasi yang disampaikan.
Reses Anggota DPRD Indragiri Hulu, Hadi Tryas Prananda
Melalui reses, anggota DPRD mendatangi warga dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Ia mengatakan, reses adalah sebuah kebijakan yang sudah diatur dalam Undang-undang dengan tujuan bertemu masyarakat, mendengar, dan mendorong serta mengawal aspirasi itu agar bisa direalisasikan oleh pemerintah daerah.
Berdasarkan hasil serapan dan juga pemantauan di lapangan, kebutuhan infrastruktur masih menjadi yang utama bagi masarakat yakni jalan, termasuk drainase yang masih sangat buruk.
“Sejauh ini masih banyak jalan, drainase di empat kecamatan ini yang masih harus menjadapatkan perhatian dan bahkan harus segera mendesak untuk dilakukan perbaikan, termasuk tebing-tebing di sepanjang Sungai Indragiri yang sudah mengalami abrasi, bahkan sudah menghanyutkan beberapa badan jalan,” katanya.
Ia memastikan aspirasi warga tersebut akan ditindaklanjuti olehnya. Terlebih lagi, di DPRD Inhu sudah punya anggaran khusus untuk merelasiasikan aspirasi masyarakat.
Sebagai daerah yang berkembang, daerah-daerah di Inhu khususnya di empat kecamatan semakin terkoneksi satu sama lain. Banyak wilayah yang dulunya tak tersentuh pembangunan, kini mulai dihuni. Hal itu menyebabkan usulan pembangunan infrastruktur jalan dan drainase tak ada hentinya.
Hadi Triyas Prananda serahkan bantuan sembako kepada masyarakat
“Masa reses saya di tiga tempat masih didominasi 90% infrastruktur. Kebanyakan peningkatan jalan dan drainase yang mereka usulkan. Makanya alokasi yang saya perjuangkan tahun depan juga didominasi peningkatan jalan dan perbaikan drainase,” ujarnya.
Realisasikan Aspirasi Masyarakat Melalui Pembangunan Infrastruktur
Hadi Triyas Prananda mengatakan bahwa beberapa aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui reses telah dijalankan dalam bentuk pembangunan infrastruktur di daerahnya, khususnya di Dapil IV yang meliputi Pasir Penyu, Sungai Lala, Lubuk Batu Jaya dan Lirik.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur seperti pagar sekolah, drainase, jalan, paving blok, dan penimbunan halaman SD telah dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Ia menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mobilitas masyarakat.
“Pembangunan infrastruktur ini merupakan salah satu bentuk realisasi aspirasi masyarakat yang kami perjuangkan melalui anggaran khusus di DPRD Inhu. Kami berharap pembangunan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat meningkatkan perekonomian daerah,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (2/11/2023).
Ia mengakui bahwa setiap tahun DPRD dan Pemkab Inhu sudah menganggarkan peningkatan jalan dan perbaikan drainase, namun ketersediaan anggaran menjadi salah satu kendala tak tuntasnya permintaan masyarakat. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk bersabar dan memaklumi jika usulan mereka belum terpenuhi di tahun ini maupun tahun berikutnya.
Hadi Triyas Prananda foto bersama saat reses
“Kami juga mengingatkan bahwa dana di APBD terbatas, sehingga aspirasi yang direalisasikan diutamakan yang masuk skala prioritas. Namun sebagai anggota dewan, kami berjanji tetap memperjuangkan hak-hak masyarakat dan mendorong agar pendapatan daerah meningkat,” katanya.
Ia menilai bahwa pembangunan infrastruktur di Inhu masih sangat perlu ditingkatkan mengingat kondisi jalan yang sebagian besar rusak dan drainase yang buruk. Ia menyebutkan bahwa total panjang jalan dengan status Jalan Kabupaten yang tersebar di 14 kecamatan di Inhu adalah 1.587,881 Kilometer, termasuk jalan aspal, jalan kerikil dan dan jalan tanah. Namun untuk Jalan Kabupaten di aspal dalam kondisi baik hanya sepanjang 98,582 Km atau 6,208 persen dan sedangkan jalan kerikil dengan kondisi rusak berat sepanjang 409,174 Km atau 25,769 persen.
Untuk jalan kabupaten diaspal dalam kondisi baik sepanjang 98,582 Km atau 6,208 persen. Sedangkan sepanjang 64,351 Km dalam kondisi rusak sedang atau 4,053 persen dan rusak ringan sepanjang 84,971 Km atau 5,361 persen.
Kemudian jalan aspal status jalan kabupaten di Inhu hanya sepanjang sekitar 247 Km. Sedangkan jalan kerikil dengan kondisi rusak sedang sepanjang 216,300 Km atau 13,622 persen dan rusak ringan sepanjang 226,666 Km atau 14,275 persen, serta rusak berat 409,174 Km atau 25,769 persen.
Jalan Kabupaten dalam bentuk jalan tanah mengalami rusak ringan sepanjang 76,908 Km atau 4,843 persen dan rusak berat sepanjang 410,929 Km atau 25,879 persen. Bahkan jika dilihat dari persentase kondisi jalan tersebut, tertinggi mengalami rusak berat adalah jalan tanah yakni 25,879 persen, selanjutnya jalan kerikil mengalami rusak berat yakni 25, 769 persen.
Hadi Triyas Prananda saat reses di Dapil Dapil IV Inhu
“Jalan di Inhu sangat memprihatinkan. Banyak jalan yang rusak parah dan berlubang. Drainase juga tidak berfungsi dengan baik sehingga sering terjadi banjir saat hujan. Ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Kami mendesak Pemkab untuk memprioritaskan perbaikan infrastruktur ini,” tegasnya.
Ia mengungkapkan bahwa aspirasi masyarakat tidak hanya disampaikan melalui mekanisme reses saja. Ia mengatakan bahwa wakil rakyat bisa setiap saat serap aspirasi, warga bisa menyampaikan aspirasi kapan saja dan di mana saja. Ia juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan daerah dengan memberikan masukan dan saran yang konstruktif.
“Kami siap mendengar dan mengawal aspirasi masyarakat agar bisa direalisasikan oleh pemerintah daerah. Kami juga mengharapkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak agar pembangunan daerah bisa berjalan lancar dan optimal. Mari kita bersama-sama membangun Inhu yang lebih maju dan sejahtera,” pungkas Hadi Triyas Prananda.(adv)