Muhaimin jadi Cawapres Anies Baswedan, Dasco: Selamat Berjuang
RIAUMANDIRI.CO - Partai Gerindra tidak begitu mempersoalkan dengan bergabungnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke Partai NasDem dan menjadikan ketua umumnya Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya Anies Baswedan.
"Pada prinsipnya kami menghormati dan mengucapkan selamat berjuang serta mengajak PKB untuk bersama-sama menjaga iklim pemilu dengan sejuk dan damai, agar berlangsung aman dan lancar," kata Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (1/9/2023) malam.
Dasco menegaskan, dengan sikap yang diambil PKB untuk menjalin kerja sama politik bersama Partai Nasdem, secara otomatis kerjasama politik antara Gerindra dan PKB berakhir atau KKIR bubar dengan sendirinya.
Dijelaskan Dasco, sejak bergabungnya Partai Golkar dan PAN ke KKIR, kerja sama politik antara Partai Gerindra dan PKB belum ada yang berubah, terutama dalam hal penentuan capres dan cawapres. Karena Golkar dan PAN menyerahkan pemilihan cawapres sepenuhnya kepada Prabowo Subianto.
Terkait perubahan nama koalisi dari KKIR menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM), terjadi spontan pada perayaan HUT PAN pada hari Selasa tanggal 29 agustus 2023 karena Prabowo melihat ada penambahan dua partai dalam koalisi yaitu PAN dan Golkar setelah sebelumnya PBB. Sehingga diberi nama KIM.
"Sebelumnya Pak Prabowo secara singkat, memberitahu dan meminta persetujuan nama KIM kepada Pak Airlangga Hartanto, kepada Pak Zulkifli Hasan, serta Pak Yusril Ihza Mahendra. Juga kepada Pak Muhaimin Iskandar yang datang sedikit terlambat. Pada saat itu Pak Muhaimin tidak menyatakan keberatannya atas pemberian nama KIM," jelas Dasco.
Dijelaskan Dasco, alasan Prabowo mengganti dengan KIM, karena semua partai koalisi adalah bagian dari Kabinet Indonesia Maju yang sama-sama bertujuan melanjutkan program kerja Jokowi. Sehingga pemilihan nama itu langsung diumumkan saat kata sambutan dari Prabowo pada HUT PAN.
"Perubahan nama dari KKIR menjadi KIM bukan berarti membubarkan kerjasama politik antara Gerindra dan PKB serta menghilangkan PKB. Karena sejatinya perubahan nama itu bertujuan menyolidkan 5 partai berkoalisi," jelas Dasco.
"Adanya nama koalisi yang baru, semata untuk menjaga soliditas koalisi. Namun secara tegas kami menyatakan bahwa Gerindra tidak pernah akan melanggar perjanjian yang telah tertulis antara Gerindra dan PKB serta kami tidak akan pernah menghianati dan meninggalkan kawan seperjuangan," tegas Dasco. (*)