Sukses jadi Tuan Rumah Sidang AIPA Ke-44, Parlemen Malaysia Apresiasi DPR RI
RIAUMANDIRI.CO - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), sebagai tuan rumah, Sidang ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ke-44 mendapatkan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan agenda internasional yang melibatkan 500 orang, termasuk delegasi dari 10 negara ASEAN itu. Termasuk pula perwakilan dari 20 negara observer, dan perwakilan dari 12 organisasi internasional.
Satu di antara apresiasi yang hadir tersebut berasal dari Parlemen Malaysia. Melalui Wakil Ketua (Deputy Speaker) Parlemen Malaysia, Hon. Dato' Ramli Bin Dato' Mohd Nor, Parlemen Malaysia mengucapkan terima kasih atas pelayanan yang diberikan DPR RI kepada delegasi yang hadir dalam kegiatan AIPA tersebut.
“Perkhidmatan yang telah disampaikan oleh kaki tangan dan petugas-petugas sangat baik sekali, terutama pihak sekretariat, LO (liaison officer), dan kepolisian yang menjaga keselamatan kami. Terima kasih,” ujar Dato’ Ramli dalam video, Jumat (11/8/2023).
DIketahui, Sidang Umum ke-44 AIPA yang berlangsung pada 5-11 Agustus 2023, telah mengesahkan 30 Resolusi untuk Asia Tenggara. Pengesahan tersebut disampaikan oleh Ketua DPR RI sekaligus Presiden ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) 2023, Puan Maharani, yang memimpin Sidang Paripurna terakhir perhelatan sidang umum. 30 resolusi tersebut hasil dari pembahasan dari tiap-tiap komisi di AIPA yang akan diadopsi oleh tiap anggota negara ASEAN untuk kepentingan kawasan Asia Tenggara.
Di sisi lain, AIPA lahir dari keinginan para anggota Parlemen negara-negara anggota ASEAN dalam upaya menumbuhkan kesepahaman bersama dalam membantu dan mendorong terwujudnya kerja sama yang lebih erat. Termasuk untuk menjembatani pemecahan permasalahan yang terjadi di negara-negara ASEAN.
Ditilik dari sejarahnya, AIPA sebelumnya bernama ASEAN Inter-Parliamentary Organization (AIPO). Terbentuknya AIPA merupakan inisiatif Indonesia di awal tahun 1970-an didorong oleh kemajuan yang dibuat oleh Asia Tenggara.
Saat itu, DPR RI menyampaikan ide untuk membentuk suatu organisasi yang terdiri dari parlemen-parlemen negara anggota ASEAN yang di awal tahun 1970-an masih hanya beranggotakan Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Ide Indonesia tersebut mendapat sambutan positif. (*)