Capaian dan Tantangan Riau di Usia ke-66
RIAUMANDIRI.CO - Provinsi Riau akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 pada tanggal 9 Agustus 2023. Dalam rangka memperingati hari jadi tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah menyiapkan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat dan stakeholder terkait.
HUT Provinsi Riau tahun ini memiliki logo dengan berbentuk Tanjak yang warna dasarnya merah, kuning, hijau, dan biru. Logo ini memiliki makna semangat bersama masyarakat Riau untuk mewujudkan Riau bersatu yang berdaya saing, sejahtera, bermartabat, dan unggul.
Pada tahun 2022, Provinsi Riau telah mencatat beberapa pencapaian yang patut dibanggakan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Riau mengalami peningkatan dari 72,94 pada tahun 2021 menjadi 73,52 pada tahun 2022 atau mengalami peningkatan sebesar 0,79 persen. Capaian IPM Provinsi Riau tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan dengan IPM Nasional sebesar 72,91.
Angka Kemiskinan di Provinsi Riau pada tahun 2022 sebesar 6,84 persen, jika dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar 7,00 persen, terjadi penurunan sebesar 0,16 persen. Angka Kemiskinan Provinsi Riau tahun 2022 lebih rendah dibandingkan dengan Angka Kemiskinan Nasional yang mencapai 9,75 persen.
Angka Pengangguran Terbuka di Provinsi Riau pada tahun 2022 sebesar 4,37 persen, jika dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar 4,42 persen, terjadi penurunan sebesar 0,05 persen. Angka Pengangguran Provinsi Riau tahun 2022 lebih rendah dibandingkan dengan Angka pengangguran Nasional yang mencapai 5,86 persen.
Pada tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau adalah sebesar 4,55 persen, lebih baik dibandingkan tahun 2021 yang pertumbuhannya hanya sebesar 3,36 persen. Secara spasial, pada tahun 2022 Provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,18 persen terhadap perekonomian nasional. Provinsi Riau dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar kelima di Indonesia atau PDRB terbesar di luar Pulau Jawa.
Indeks GINI Ratio Provinsi Riau pada tahun 2022 cenderung membaik dari 0,327 pada tahun 2021 menjadi 0,323 pada tahun 2022. Indeks GINI Ratio ini memberi arti bahwa distribusi pendapatan di Provinsi Riau bergerak relatif lebih merata sehingga dapat dikatakan kualitas pertumbuhan ekonomi dan perbaikan kesejahteraan masyarakat makin membaik.
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Riau pada tahun 2022 sebesar 152,94, jika dibandingkan dengan NTP tahun 2021 sebesar 152,18 mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen. Hal ini berarti indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
Tantangan dan Masalah
Namun demikian, Provinsi Riau juga masih menghadapi beberapa tantangan dan masalah yang perlu mendapat perhatian dan penyelesaian. Salah satunya adalah anggaran daerah yang masih bergantung pada sumber daya alam (SDA), khususnya minyak dan gas bumi (migas). Hal ini membuat penerimaan daerah rentan terhadap fluktuasi harga dan produksi migas.
Selain itu, Provinsi Riau juga masih mengalami persoalan lingkungan hidup seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla), perambahan hutan, konflik agraria, dan pencemaran udara. Hal ini berdampak negatif terhadap kesehatan, kesejahteraan, dan keberlanjutan pembangunan di Provinsi Riau.
Terkait dengan hal-hal tersebut, beberapa pihak memberikan kritik dan saran kepada Pemprov Riau dan DPRD Riau. Pengamat Publik Riau, M. Rawa El Amady, mengkritik pemakaian anggaran daerah secara berlebihan untuk kepentingan pribadi. Ia menyebut salah satu kebijakan yang tak masuk akal adalah pembelian mobil mewah untuk sejumlah pejabat dengan anggaran Rp10,4 miliar dari APBD 2023.
Ia menyarankan agar Pemprov Riau dan DPRD Riau lebih fokus pada peningkatan kualitas pelayanan publik, pengawasan terhadap pengelolaan SDA, dan penegakan hukum terhadap pelaku perusakan lingkungan. Ia juga meminta agar Pemprov Riau dan DPRD Riau lebih berkoordinasi dan bersinergi dalam menyusun dan melaksanakan anggaran daerah yang efektif, efisien, dan akuntabel.
PI 10 Persen dan Pendidikan
Sementara itu, Anggota DPRD Riau Dapil Rokan Hilir (Rohil) Husaimi Hamidi menyingung sejumlah hal jelang HUT Riau ke-66 mendatang.
"Ada beberapa hal yang menjadi perhatian, pertama PI 10 persen. Kemarin kita rapat, Sekda bilang Direktur PHR (Pertamina Hulu Rokan) akan memberikan hadiah ulang tahun Riau, pada 9 Agustus nanti akan memberikan PI 10 persen. Mudah-mudahan ini terjadi," kata Husaimi, seperti dilansir cakaplah, Senin (7/8/2023).
Ia juga mengapresiasi, dana bagi hasil (DBH) CPO pada bulan ini mungkin akan dikucurkan ke Riau. "Ini kan buah pikiran kita juga. Mudah-mudahan ini bagian dari ulang tahun," kata Husaimi.
Kemudian, di HUT ke-66 Riau tahun ini, menurutnya, yang harus diperbaiki adalah karut marutnya dunia pendidikan. Ia berharap, Pemerintah Provinsi Riau berkaca agar tahun depan tidak terjadi lagi.
Dia juga menyinggung soal kabar ada sekolah yang membuka kelas tidak resmi. "Kita lihat ada sekolah negeri membuka dua kelas tidak resmi. Mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi. Jangan kita buka keran yang masuk yang macam-macam itu," kata dia tanpa menyebut sekolah yang dimaksud.
Ia merasa kasihan kepada sekolah swasta lantaran kasus sekolah negeri membuka kelas yang tidak resmi. Menurut dia, sekolah swasta membantu pemerintah dalam hal lapangan kerja. Jika peserta didik kurang, tentu menjadi ancaman sekolah swasta tidak bisa berkembang.
"Saya takut jika ini dilakukan, terjadi gejolak. Semua guru swasta mogok mengajar. Mudah-mudahan 2024 tidak terjadi lagi karut marut di dunia pendidikan dan pemerintah bisa hadir di sekolah swasta ini," kata dia.(nan)