Puan dan Ketua Parlemen Brunei Bahas Masalah IKN dan UMKM
RIAUMANDIRI.CO - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Negara Brunei Darussalam Pehin Dato Abdul Rahman Taib, Selasa (8/8/2023).
Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas sejumlah peluang peningkatan kerja sama antara kedua negara di bidang perdagangan, ekonomi dan investasi.
Sejumlah investor dari Brunei tertarik untuk mengembangkan investasi dalam proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia di Kalimantan Timur, mengingat lokasinya yang berdekatan.
Puan menyambut baik keinginan pengusaha Brunei tersebut. Di mana dari informasi yang ia dapatkan, pemgusaha Brinei tertarik berinvestasi pada proyek renewable energy dan infrastruktur di IKN.
"Saya berharap keterlibatan Brunei pada proyek pembangunan IKN akan turut memperkuat konektivitas antar kedua negara kita," kata Puan dan berharap, parlemen kedua negara dapat membantu perwujudan kerja sama tersebut.
Terkait peluang kerja sama Indonesia dan Brunei pada proyek IKN Nusantara, Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina yang turut mendamping Puan dalam pertemuan tersebut, mengungkap delegasi Parlemen Brunei dalam pertemuan tersebut mengaku merasa terhormat apabila diajak ikut terlibat.
"Untuk IKN tadi Bu Puan berharap agar Parlemen Brunei bisa mendukung investor dari sana yang tertarik untuk ikut terlibat dalam proyek ini, karena lingkungan IKN itu kan daerahnya sama dengan mereka," ungkap Arzeti.
Menurutnya, kerja sama Indonesia dan Brunei Darussalam yang telah terjalin selama 40 tahun merupakan bukti kedua negara memiliki kedekatan spesial layaknya saudara. Arzeti menyebut, Brunei banyak memberi dukungan untuk Indonesia.
"Mereka mendukung apa yang dilakukan Indonesia dan semua yang akan dilakukan ke depannya, jadi kedua negara bisa semakin dekat, saling dukung. Karena kita masih negara saudara di ASEAN," katanya.
Pada kesempatan itu, Puan juga mendorong produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia agar bisa diekspor langsung ke Brunei Darussalam tanpa perantara negara ketiga.
"Dalam rangka meningkatkan hubungan perdagangan, saya berharap Indonesia dapat mengekspor produk-produk perdagangannya secara langsung ke Brunei. Mengingat saat ini sebagian besar ekspor Indonesia ke Brunei melalui negara ketiga seperti Singapura, Malaysia, bahkan Tiongkok," ungkap Puan.
Selain bidang perdagangan dan investasi, Puan juga mendorong peningkatan lapangan kerja antara Indonesia-Brunei Darussalam melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM (sumber daya manusia) di bidang kepariwisataan.
Dalam kerja sama politik, keamanan dan pertahanan, Puan mendukung kedua negara yang secara berkala telah memanfaatkan forum Joint Defence Cooperation Committee untuk membicarakan isu-isu keamanan bersama.
Puan mengapresiasi diundangnya Industri Pertahanan Indonesia untuk berpartisipasi dalam Pameran Kedirgantaraan dan Alutsista di Brunei Darussalam pada akhir Mei 2023 lalu.
"Pada kesempatan tersebut, Sultan Hassanal Bolkiah, secara langsung menyaksikan produk-produk alusista Indonesia. Saya berharap ada tidak lanjut dari kedua negara dalam kerja sama di bidang pertahanan ini," harapnya. (*)