Titik Panas Karhutla Bermunculan di Riau
RIAUMANDIRI.CO - Titik panas sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus bermunculan di Provinsi Riau. Puncak musim kemarau pada Agustus ini, ditambah fenomena El Nino membuat suhu meningkat tajam sehingga mudah memicu kebakaran lahan.
Dari sekian banyak titik panas atau hotspot yang bermunculan, sebagian besar di antaranya merupakan titik api.
Sejumlah kabupaten di Riau, misalnya Rokan Hilir, Pelalawan, Bengkalis dan Kota Dumai, mengalami karhutla dalam beberapa hari terakhir. Beberapa di antaranya sudah ada yang padam dan dalam proses pendinginan.
"Ada juga sebagian yang masih terbakar seperti di Rokan Hilir, masih ada, Pelalawan juga," ujar Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Jim Ghafur, Selasa (1/8/2023).
Selain kabupaten tersebut, daerah Indragiri Hilir juga terpantau munculnya titik api akibat karhutla. Hanya saja belum dipastikan berapa luasan yang terbakar dalam beberapa hari terakhir.
"Sudah mulai banyak (muncul titik api)," lanjut Jim.
Jim menyatakan petugas masih fokus memadamkan dan mendinginkan lahan terbakar. Dengan demikian luasan lahan terbakar belum didata.
"Luas lahan terbakar itu ada yang sedikit, ada yang dulunya terbakar kemudian terbakar lagi," terang Jim.
Selain mengandalkan pemadaman melalui darat oleh tim gabungan TNI, Polri, Manggala Agni dan pihak terkait lainnya, pemadaman karhutla Riau juga melibatkan helikopter yang dikerahkan ke daerah yang sulit dijangkau oleh petugas darat. Misalnya ke Kabupaten Rokan Hilir, Pelalawan dan Indragiri Hilir.
Sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Agustus ini memang rawan terbakar karena puncaknya musim kemarau. Tahun ini sifatnya lebih kering karena El Nino.
"September nanti baru mulai masuk musim hujan," pungkas Jim.