Kadisdik: Sudah Selesai Sebelum Video Beredar
RIAUMANDIRI.CO- Dalam beberapa hari ini masyarakat Kota Pekanbaru dihebohkan dengan beredarnya video antara dua siswa sekolah perempuan beda tingkatan berkelahi di hutan kota di antara sejumlah siswa lain sebagai penontonnya.
Menanggapi persoalan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, menyatakan, persoalan itu sudah diselesaikan pihak sekolah sebelum video itu viral di media sosial.
" Untuk persoalan itu sudah diselesaikan di sekolah sebelum vudeo itu beredar. Jadi kami Disdik tidak akan memanggil pihak sekolahnya lagi. Perekelahian itu melibatkan dua siswa sekolah SMPN dan SMK yang keduanya berdekatan tempat tinggal di daerah Pandau Permai. Ini hanya masalah pribadi yang terjadi di rumah tapi terbawa ke sekolah," jelas Abdul Jamal, Minggu,(2/7), malam.
Abdul Jamal, berharap, perundungan atau bullying, tawuran dan lain sebagainya itu tidak terjadi lagi di sekolah. Terlebih, apabila diselesaikan dengan cara kekerasan atau dengan perkelahian.
" Kalau ada siswa- siswa yang bermasalah di luar harus membicarakannya dengan guru wali kelas atau guru BK (Bimbingan dan Konseling) di sekolah. Jadi tak terjadi hal- hal yang tak diinginkan seperti ini, intinya kami akan beri tindakan dan pembinaan kepada siswa yang memang tidak bisa dinasehati," tegas Jamal.
Siswa sekolah, sambung Jamal, harus diawasi oleh 3 unsur meliputi pihak sekolah, orang tua dan masyarakat.
" Dengan kejadian seperti ini pihak sekolah harus lebih ketat mengawasi anak- anaknya, jangan ada yang cabut atau bolos. Untuk para guru kalau ada siswa yang mengadu tentang persoalannya segera carikan solusi untuk diselesaikan," imbuhnya.
Berbagai program mengantisipasi persoalan yang tidak diinginkan melibatkan sekolah yang salah satunya yakni perkelahian ataupun perundungan dan lain sebagainya, pihak sekolah sudah menggadeng berbagai unsur.
Di antaranya, Kejaksaan, kepolisian, BNN, MUI dan unsur terkat lainya.
" Kami terus antisipasi kejadian menggandeng berbagai unsur salah satunya program Jaksa masuk sekolah dan unsur lain termasuk untuk mengantisipasi LGBT," tutup Jamal.