Disdik Pekanbaru Perkuat Pendidikan Keagamaan di Sekolah
RIAUMANDIRI.CO- Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, mengaku, belum mendapat informasi dari para Kepala Sekolah Dasar terkait isu yang beredar menyebutkan, perilaku menyimpang atau LGBT sudah merebak sampai ke kalangan siswa SD di Kota Pekanbaru.
Namun demikian, Jamal, menjelaskan, LGBT memang sudah masuk sampai ke Kota Pekanbaru berdasarkan hasil rapat dengan Forkopimda yang digelar beberapa hari lalu.
Ada beberapa upaya yang dilakukan Disdik Pekanbaru, mengantisipasi perilaku menyimpang tersebut terjadi di siswa- siswa SD dan SMP.
Pertama, mengingatkan para kepala sekolah terkait bahaya LGBT berikut memberikan sosialisasi kepada siswa.
Termasuk mendatangkan nara sumber salah satunya dari pihak kepolisian dan dinas kesehatan berikut mengundang ustadz dan MUI ke sekolah dengan jadwal yang sudah ditentukan.
" Kami Disdik Pekanbaru sudah menindaklanjuti terkait isu itu. Tapi sampai sekarang belum diketahui SD mananya. Tapi kita mengakui memang LGBT ini sudah masuk ke Kota Pekanbaru, karena itu kami akan memperkuat pendidikan keagamaan di sekolah" kata Abdul Jamal, Minggu, (18/6).
Disampaikan terkait Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, akan memanggil seluruh Kepsek mulai dari tingkatan PAUD/TK, SD dan SMP, Jamal, mengatakan, sudah terlebih dahulu melakukannya.
" Saya sudah mengumpulkan seluruh Kepsek sebelum isu ini muncul meskipun tidak khusus untuk kasus LGBT. Yang jelas untuk kasus ini saya belum dapat informasi SD mana yang siswanya tergabung dalam group LGBT itu. Sudah kita tanya seluruh Kepseknya, tapi bagaimanapun kita tetap mengantisipasinya sesuai arahan Pj Wali kota," tutup Jamal.
Terkait persoalan, sebelumnya Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, mengeaskan, akan memanggil seluruh Kepsek.
"Ada saya baca media bahwa ada anak SD yang punya grup WhatsApp LGBT, inikan luar biasa. Oleh karena itu kami juga udah bersepakat sama Kadisdik kita akan panggil kepsek baik SMP SD dan juga TK/PAUD, semuanya kita kumpulkan," kata Muflihun, Ahad (18/6).
Ia meminta agar ada pengawasan lebih aktif kepada murid-murid di Pekanbaru, jangan ini menjadi masalah baru lagi di Pekanbaru.
"Sebelumnya ada anak SMA, sekarang SD juga sudah ada, inikan luar biasa sekali. Jika ini tak diantisipasi dengan cepat bisa berkembang di Pekanbaru. Untuk itu peran orang tua, Kepala Sekolah, guru sangat menentukan nasib anak muda kedepannya," ungkapnya.
Muflihun memastikan dalam waktu dekat dirinya akan mengumpulkan seluruh kepala sekolah ini untuk membuat langkah antisipasi. Namun pihaknya bersama dinas pendidikan masih mencari waktu dulu, terlebih saat ini sedang sibuk terkait persiapan hari jadi Pekanbaru.
"Saat ini kita melalui MUI, ulama, kita sampaikan agar terkait LGBT ini disebarkan secara masif di Pekanbaru," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah meminta Satpol PP untuk melakukan razia di tempat-tempat yang diduga terindikasi LGBT. Muflihun mengaku, dari razia yang digelar didapati puluhan pasangan diduga LGBT yang diamankan dari beberapa wisma dan penginapan.***