Riau Alami 0,07 Persen Inflasi pada Mei 2023
RIAUMANDIRI.CO- Badan Pusat Statistik Provinsi Riau kembali rilis data terbaru nilai inflasi Riau sebesar pada Mei sebesar 0,07% dari beberapa komoditas yang mempengaruhinya.
Plt Kepala BPS Provinsi Riau, Ajid Hajiji mengatakan nilai inflasi M to M pada Mei 2023 sebesar 0,07,% dari gabungan tiga kota di Riau yakni Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan dengan komoditas utama yang mempengaruhi yakni ayam hidup, daging ayam ras, bawang putih, bawang merah jeruk dan Mobil selanjutnya perbandingan Y to Y nilai Inflasi 3 kota gabungan sebesar 4,06 % dengan komoditas yang mempengaruhinya yakni Bensin, Beras, telur ayam ras, kontak rumah , Mobil dan Rokok Kretek.
Nilai Inflasi/ Deflasi pada Mei 2023 di kota Pekanbaru inflasi bulanan sebesar 0,02%, inflasi kalender sebesar 0,66%, inflasi tahunan sebesar 4,18%. Di kota Dumai inflasi bulanan sebesar 0,07% inflasi kalender 0,86%, inflasi tahunan sebesar 4,01%. Di kota Tembilahan nilai inflasi bulanan sebesar 0,13%, nilai inflasi kalender 1,02%, inflasi tahunan sebesar 2,51%.
Kemudian Ajid menjelaskan, bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) Riau mengalami penurunan pada bulan Mei.
"Fenomena penurunan terhadap NTP di sebabkan harga TBS kelapa sawit mengalami penurunan sekitar 10,93% dari rata-rata 2.725,61 pada April 2023 menjadi 2.427,74 pada Mei 2023, faktor penyebab turunnya harga TBS pada periode ini karna terjadinya penurunan harga jual CPO camel dari perusahaan,"jelasnya Senin(5/6).
Selanjutnya nilai tukar petani (NTP) pada Mei 2023 sebesar 151,69 nilai tersebut turun sebesar 3,59% dibanding April 2023 sedangkan nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) Provinsi Riau Mei 2023 sebesar 146,48 atau turun sebesar 3,59 persen dibanding bulan sebelumnya.
Indeks harga yang diterima petani (It) pada Mei 2023 di Provinsi Riau sebesar 174,59, mengalami penurunan sebesar 3,61 persen jika dibandingkan dengan It pada April 2023.
Indeks harga yang dibayar petani (Ib) pada Mei 2023 di Provinsi Riau sebesar 115,10, mengalami penurunan sebesar 0,02 persen dibandingkan pada bulan sebelumnya.
Disisi yang sama penanggung jawab kegiatan bidang statistik distribusi BPS Provinsi Fitri Hariyanti menjelaskan "perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi tipis yakni 0,07% dan ini setiap tahunnya memang seperti ini bisanya dikarenakan habis lebaran biasanya memang seperti ini karna harga-harga pada naik,"
Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 24 kota IHK yang ada di pulau sumatera, Pekanbaru menjadi kota urutan ke 19 yang mengalami inflasi dengan nilai inflasi perbandingan Y to Y sebesar 0,02%.
"Pekanbaru menjadi kota dengan urutan ke 19 dengan nilai inflasi perbandingan Y to Y sebesar 0,02%, dan nilai inflasi tertinggi adalah kota tanjung pandan 1,28%, kota yang nilain Inflasinya terendah yakni kota Pangkal Pinang dengan nilai inflasi sebesar 0,01%, kemudian kota yang Deflasi tertinggi yakni kota Tanjung Pinang dengan nilai deflasi sebesar -0,27% dan kota dengan deflasi terendah yakni Palembang dengan nilai deflasi sebesar 0,05%," ucap Fitri.
Selanjutnya perkembangan pariwisata Riau mengalami kenaikan pengunjung M to M mengalami kenaikan sebesar 95,56% dengan jumlah kunjungan sebanyak 6.477 kunjungan.
"Perkembangan pariwisata memang mengalami kenaikan bisa jadi dikarenakan hari libur sekola paska lebaran kemarin paling banyak berasal dari pelabuhan Dumai yakni sebanyak 2.630 pengunjung pada bulan April dengan perbandingan M to M sebesar 114,0%," papar Fitri
Untuk jumlah pengunjung dari pelabuhan Bengkalis sebanyak 375 pengunjung di bulan Maret dan pada bulan April sebanyak 1,179 pengunjung dengan perbandingan M to M sebesar 214,4% , kunjungan dari pintu masuk bandara pada bulan Maret sebanyak 1,697 dan pada bulan April sebanyak 2,450 pengunjung dengan perbandingan M to M sebesar 44,37% dan dari pelabuhan Meranti pada bulan Maret sebanyak 11 pengunjung dan bulan April sebanyak 218 pengunjung dengan perbandingan M to M sebesar 1,882%.
Dari meningkatkan kunjungan yang masuk di provinsi Riau kunjungan tercatat sebanyak 17312 kunjungan menurut kebangsaan dan didominasi oleh kunjungan dari Negara Malaysia pada Januari hingga April 20230 jumlah kunjungan dari Malaysia sebesar 66,46% , dari Singapore sebesar 4,54%, Thailand 0,58%, Korea Selatan 0,53% Thionghoa 0,44% dan lainnya sebesar 27,44%.
Namun tingkat penghunian kamar (TPK) justru menurun 2,59 poin dengan perbandingan M to M, sedangkan perbandingan Y to Y mengalami penurunan sebesar 1,84 poin. Dan rata rata penginapan tamu (RLMT) perbandingan M to M mengalami kenaikan sebesar 2,75 poin dan perbandingan Y to Y juga mengalami kenaikan sebesar 1,62 poin.A