Lima 'Serangan' Awal Anies Baswedan Kepada Pemerintah
RIAUMANDIRI.CO- Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan mulai melancarkan serangan terhadap lawan politiknya. Tidak hanya kritik terhadap pemerintah, tetapi juga sindiran buat gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Langkah Anies ini pun menuai beragam respons, dari pengamat hingga tokoh partai politik, tak terkecuali mantan gubernur NTB Tuan Guru Bajang. Berikut lima serangan Anies Baswedan.
1. Banyak Mafia
Anies Rasyid Baswedan mengatakan bahwa banyak sekali mafia yang merajalela di Indonesia, yang kerugiannya dihadapi masyarakat. Mulai dari mafia pemilihan umum (pemilu), bantuan sosial (bansos), hingga proyek strategis pemerintah.
"Dan mafia-mafia ini berderet ada urusan mafia tanah, mafia parkir, mafia kesehatan, mafia perumahan, mafia pemilu, mafia bansos, mafia proyek pemerintah," ujar Anies dalam pidatonya di hadapan kelompok relawannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Ahad (21/5/2023).
Mafia di megaproyek pembangunan dan penyediaan infrastruktur BTS 4G BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga disinggung oleh Anies.
Ia pun setuju dengan pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh. Bahwa mafia-mafia di negeri ini, termasuk Johnny diberantas lewat penyelidikan yang transparan dan tanpa adanya intervensi politik.
2.Anies Kritik Mobil Listrik
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengkritik kebijakan pemerintah soal pemberian subsidi kendaraan listrik. Pasalnya, subsidi kendaraan listrik bukan solusi masalah lingkungan hidup.
Hal ini dikatakan Anies ketika memberikan pidato politik saat deklarasi relawan Amanat Indonesia (ANIES) di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta pada Ahad (7/5/2023) lalu. Capres yang diusung Partai Nasdem itu menilai, ketika pemilik kendaraan listrik justru dari kalangan yang tidak perlu disubsidi.
Menurut dia, emisi karbon mobil listrik per kapita per kilometer lebih tinggi dari emisi karbon bus berbahan bakar minyak (BBM). Hal ini, menurut dia, merujuk pada muatan bus. Sedangkan mobil listrik hanya untuk sedikit orang.
3. Sindir Ganjar Pranowo
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 2014–2016 itu mengataka, dirinya melakukan tirakat atau berkeliling menemui warga pada Ramadhan kemarin. Tirakat tersebut dilakukan di banyak wilayah Indonesia tanpa membawa media untuk diberitakan.
"Saya datang ke banyak tempat tanpa kamera, tanpa media, tanpa ditemani siapa-siapa. Sering kali saya datang sendirian, saya masuk ke suatu tempat," kata Anies dalam pidatonya di hadapan kelompok relawannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Ahad (21/5/2023).
"Saya bukan lari-lari untuk posting foto, iya. Saya lagi mendengarkan, mendengarkan suara mereka, saya ketemu dengan ibu-ibu, bapak-bapak yang memiliki keinginan masa depan anak-anaknya lebih baik," katanya melanjutkan.
Diketahui, sebelumnya kegiatan jogging atau lari santai bakal calon presiden (capres) dari PDIP, Ganjar Pranowo, di Gelora Bung Karno (GBK) pada Ahad (30/4/2023) pagi saat ini tengah menjadi polemik. Pasalnya, sebagian warganet menuding kegiatan lari pagi Ganjar itu sebagai agenda yang di-setting lewat pengerahan massa ke GBK.
"Niatnya cuma mau lari pagi, tapi malah jadi seperti ini. Sehat-sehat terus ya temen-temen," ujar Ganjar lewat akun Twitter, @ganjarpranowo yang diunggahnya pada Ahad.
4. Anies Kritik Jalan
Anies Baswedan menyatakan, Presiden SBY selama 10 tahun membangun 144 ribu km jalan non-tol dari mulai nasional, provinsi, hingga kabupaten kota. Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan pencapaian presiden Jokowi selama sembilan tahun, yakni 19 ribu km.
"Saya bandingkan dengan pemerintahan yang lalu, di zaman pak SBY jalan tak berbayar yang dibangun sepanjang 144.000 atau 7,5 kali lipat," ujar Anies.
5. Tegakkan Hukum tanpa Pandang Bulu
Anies Baswedan meminta agar hukum ditegakkan tanpa pandang bulu. Hukum mesti berjalan tidak hanya kepada lawan, tetapi juga ke kawan.
"Jangan biarkan mereka melenggang tidak dimintai pertanggungjawabannya. Tunjukkan memang hukum tegak bukan saja ke bawah, tetapi juga ke atas, bukan saja ke lawan, tapi juga ke kawan," ujar Anies dalam pidatonya di hadapan kelompok relawannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Ahad (21/5/2023).
"Transparansi ini diperlukan secara menyeluruh, jangan sampai ada intervensi politik dalam penanganan kasus apa pun."