Anggota DPR Apresiasi TNI-Polri Usut Penyerangan Polres Jeneponto
RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi mengapresiasi kehadiran tim gabungan dari Divisi Propam Polri dan Pusat POM TNI yang dengan cepat hadir untuk mengusut peristiwa penyerangan oleh orang tak dikenal (OTK) di Markas Polres Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
"Ini adalah aksi nyata bahwa TNI-Polri solid dan sinergi. Terlebih, langsung dihadiri Kadiv Propam Mabes Polri dan Danpuspom TNI dengan duduk bersama serta saling bersahaja," Kata Andi Rio dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (1/5/2023).
Dia mengharapkan kehadiran petinggi dari kedua institusi tersebut dapat memberikan rasa sejuk dan penuh kekeluargaan terhadap jajaran kedua institusi TNI-Polri. Tak terkecuali, lanjut dia, nuansa kesejukan dan kedamaian tersebut dapat dirasakan pula hingga tingkat paling bawah TNI-Polri di seluruh Indonesia.
"Jangan sampai sikap solid dan sinergi ini hanya terjadi di elit kedua institusi dan tidak terjadi di bawah. Jajaran TNI-Polri harus dapat membuktikannya dengan aksi nyata dan saling bergandengan tangan," ujarnya.
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI itu pun mendorong agar seluruh jajaran TNI-Polri di seluruh Indonesia dapat membuktikan kepada masyarakat bahwa TNI-Polri bukanlah instansi yang menakutkan, serta dapat memberikan suri tauladan bagi masyarakat.
"Mari kita buat aksi nyata kepada masyarakat, TNI-Polri harus selamanya dicintai dan disayangi oleh masyarakat bukan menjadi suatu hal yang disegani atau ditakuti masyarakat," kata Andi Rio.
Sebelumnya, Minggu (30/4), Tim gabungan dari Divisi Propam Polri dan Pusat POM TNI bersama-sama melakukan penyelidikan atas insiden penyerangan Markas Polres Jeneponto, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.
Komandan Puspom TNI Laksamana Muda TNI Edwin dan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Syahar Diantono di Makassar, Ahad, menyatakan kedatangan tim gabungan itu ke Sulsel, khususnya di Kabupaten Jeneponto untuk mengusut kasus penyerangan Mako Polres Jeneponto.
"Kedatangan kami ke Sulsel untuk mengusut kasus penyerangan Mako Polres Jeneponto dan ini bentuk sinergitas antara TNI dan Polri," ujar Edwin.
Pada Kamis (27/4) dini hari, Markas Polres Jeneponto diduga diserang oleh puluhan orang hingga menyebabkan satu orang anggota kepolisian yang berjaga mengalami luka tembak di bagian perutnya.
Potongan video berdurasi 60 detik yang tersebar di media sosial memperlihatkan kondisi ruangan kantor terlihat berantakan. Beberapa puing-puing kaca berserakan di ruang Seksi Profesi Pengamanan (Propam) Polres Jeneponto maupun ruangan lainnya, termasuk ruangan untuk beribadah. (*)