Jamiluddin Ritonga: Mahfud MD Tak Cocok Dampingi Anies
RIAUMANDIRI.CO - Koalisi Perubahan memasukkan Mahfud MD sebagai salah satu calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan.
"Kalau merujuk pada kriteria Jusuf Kalla, maka Mahfud belum masuk untuk menjadi cawapres Anies," kata pengamat komunkasi politik M Jamiluddin Ritonga kepada media ini, Rabu (19/4/2023).
Kriteria pertama, harus dapat membantu meningkatkan elektabilitas Anies. Untuk kriteria ini, Mahfud tentu belum memenuhi syarat.
"Suka tidak suka, elektsbilitas Mahfud hingga saat ini sangat rendah. Elektabilitasnya masih jauh bila dibandingkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," kata Jamil.
Karena itu, menurutnya, elektabilitas Anies tidak akan terdongkrak bila didampingi Mahfud. Hal itu akan membuat peluang Anies menang menjadi kecil.
Kua, sosok pendamping Anies harus dapat bekerja sama. Dilihat dari kapasitasnya, memang Mahfud sangat mumpuni di bidangnya. Hal yang sama juga ada pada diri Anies.
Hanya saja bila dua sosok yang punya kapasitas sama, kemungkinan bisa bekerja sama relatif kecil. Sebab, masing-masing sosok akan menonjolkan egonya. Hal ini akan menyulitkan untuk mencapai titik kesepakatan.
"Jadi, ada peluang Anies dan Mahfud akan sulit untuk bekerjasama dalam kesetaraan. Dua sosok ini mungkin baik untuk berdiskusi, tapi akan sulit untuk mencapai kesepakatan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan," jelasnya.
Dilihat dari dua kriteria itu, kata Jamil, Mahfud belum pas untuk mendampingi Anies. Karena itu, Aniea lebih baik dipasangkan dengan sosok lain agar peluang menang lebih terbuka.
"Dilihat dari nama-nama yang muncul, AHY masih sosok yang paling layak mendampingi Anies. Dua kriteria itu juga dapat dipenuhi AHY," kata Jamil.
Karena itu, Jamil menyarankan kepada Koalisi Perubahan lebih baik fokus meningkatkan elektabilitas Anies dan AHY daripada menjodohkan Anies dengan sosok lain yang belum jelas.
"Fokus itu diperlukan agar disisa waktu ini, Koalisi Perubahan sudah dapat secara sistematis dan intensif mensosialiaasikan pasangan capresnya," kata pengajar Universitas Eaa Unggul itu. (*)