Kamrussamad Sebut Reformasi Birokrasi di Kemenkeu Telah Gagal
RIAUMANDIRI.CO - Anggota MPR yang juga anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad merasa kecewa dengan reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Apa yang disampaikan Menteri Keuangan dalam rapat-rapat dengan DPR RI tidak sesuai dengan apa yang disampaikan selama ini.
"Kita merasa apa yang disampaikan oleh Menteri Keuangan selama ini di Komisi XI sangat nice dan menggembirakan terhadap capaian reformasi birokrasi. Tetapi kenyataannya ada RAT-RAT (Rafael Alun Trisambodo -red) baru dan berapa banyak lagi yang tidak terungkap dan akan terungkap di kemudian hari," kata Kamrussamad.
Hal itu disampaikan Kamrussamad dalam diskusi bertema "Polemik 349 T, Peran Legislator Ungkap Keadilan Sosial Demi Selamatkan Pajak Negara", di Media Center MPR/DPR/DPD RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/4/2023) bersama Wakil Ketua MPR Arsul Sani dan peneliti ekonomi Indef Nailul Huda.
Dengan terungkapkan kasus transaksi janggal tersebut, kata politisi Gerindra itu, menunjukkan reformasi birokrasi yang dijalankan ada masalah di Kemenkeu.
"Boleh dikatakan ada kegagalan yang harus sungguh-sungguh dievaluasi dalam reformasi birokrasi di jajaran Kementerian Keuangan. Ini harus dilakukan untuk kepentingan negara. Berapa banyak kebocoran penerima potensi penerimaan negara karena negosiasinya belum menjadi penerimaan negara," kata Kamrussamad.
Potensi-potensi korupsinya adalah sudah terungkap juga ke publik bahwa ternyata oknum-oknum pegawai pajak ini menjadi konsultan atau pemilik pemegang saham di perusahaan konsultan pajak sehingga ketika ada masalah WP dengan KPP dengan petugas pajak di referensi supaya mengganti konsultannya dan memakai konsultan.
Publik sudah mulai tahu motif itu kemudian setoran tunai publik juga sudah tahu ternyata ada brankas yang berisi Rp30 miliar lebih tunai. Jadi potensi korupsi dan hasil korupsinya ya kalau boleh dikatakan korupsi dana negara sebelum walaupun belum menjadi penerimaan negara.
"Nah itulah saya baru tahu, apakah ini ini dalam hati saya, apakah ini begitu sulit kita sudah menaikkan target pajak, tax rasio setiap tahun," katanya. (*)