Puluhan Siswa tak Ikut UN
DUMAI (HR)-Meski diklaim hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional jenjang SMP/MTs tahun pelajaran 2014/2015 berjalan lancar, namun terdapat puluhan siswa tak ikut ujian kelulusan tersebut. Ada yang alpa, izin sakit serta belasan tak jelas kabar beritanya.
Data dirangkum Haluan Riau di Dinas Pendidikan Kota Dumai, pada hari pertama pelaksanaan UN jenjang SMP/MTs tahun pelajaran 2014/2015, Senin (4/5), tercatat sebanyak 21 peserta tak ikut ujian. Jumlah yang tak hadir tersebut tersebar di sejumlah sekolah, baik SMP maupun MTs.
Untuk SMP, seorang pelajar dari SMPN 5 Dumai sakit sehingga tak bisa mengikuti ujian. Sedangkan seorang lagi dari SMP Muhammadiyah tak ada kabar alias alpa. Selanjutnya, dua orang siswa dari MTsN 1 dan MTsN 2 tak hadir dengan keterangan sakit.
Berikutnya, sebanyak 13 orang dar berbagai sekolah negeri swasta tak ada kabar sama sekali. Informasi diterima, belasan siswa tersebut memang sudah lama tak sekolah namun namanya terdaftar di data base peserta UN jenjang SMP/MTs Kota Dumai tahun pelajaran 2014/2015.
Kabid Pendidikan Dasar Disdik Kota Dumai, B Alwi Syaputra mengatakan, pada hari pada hari pertama pelaksanaan UN jenjang SMP/MTs tersebut terdapat 21 siswa tak ikut ujian. "Tiga orang sakit, seorang absen, serta 13 orang lainnya tanpa keterangan. Ini berdasarkan laporan dari sekolah penyelenggara UN yang masuk hari ini (kemarin)," ujarnya.
Alwi yang dijumpai di ruang kerjanya, menjelaskan peserta yang sakit dan absen pada hari pertama UN tersebut masih bisa mengikuti UN susulan yang digelar, Senin (11/5) hingga Kamis (14/5) pekan depan. Namun, untuk yang 13 orang tersebut saya tak bisa memastikan. Apakah sudah lama berhenti sekolah atau bagaimana, saya belum dapat laporan dari sekolah," bebernya.
Pada kesempatan tersebut, Alwi mengklaim pelaksanaan UN jenjang SMP/MTs hari pertama berjalan lancar. Ia mengaku memantau di tiga sekolah, yakni SMPN 2 yang menggelar ujian CBT, SMPN 3 dan SMPN 5. Selain itu, pihaknya juga menggandeng aparat kepolisian mula dari distribusi naskah soal hingga pelaksanaan ujian di sekolah.
"Hari pertama saya memantau bersama anggota DPRD Dumai yakni Bapak Syahrial Amini dan Bapak Yusuf Manullang. Juga tak ada masuk laporan dari sekolah perihal kekurangan soal ujian atau salah distribusi naskah. Begitu juga sekolah penyelanggara ujian CBT, tak kendala apapun," ulasnya.
Masih kata Alwi, guna kelancaran pelaksanaan UN tersebut, untuk sekolah dekat langsung mengambil tiap hari ke Disdik. Sedangkan, sekolah yang jauh dititip langsung di Mapolsek terdekat.***