Antara Kritik dan Muhammadiyah
RIAUMANDIRI.CO- Dalam rangka menyambut Musywil Muhammadiyah Riau ke-26, saya buat sebuah tulisan mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua khususnya peserta Musywil.
Muhammadiyah menghadapi kritik tentu sudah biasa, diterima dengan ikhlas dan senang hati. Adanya kritik, dua manfaat sekaligus diperoleh. Pertama, kita jadi tahu dan sadar akan beberapa kekurangan kita yang semula kurang diperhatikan. Kedua, bila dalam kritik itu ditunjukkan jalan keluar, kita tentu tahu jalan keluar mengatasi kelemahan kita. Jika tidak ditemukan jalan keluar dalam kritik yang dilontarkan, kita akan tergugah untuk berpikir dan bekerja keras mencari pemecahan sendiri.
Sessungguhnya dengan banyak dan seringnya kritik dan komentar tentang Muhammadiyah ditengah masyarakat, ada sesuatu yang menggembirakan kita. Mengapa ? Karena ternyata masih banyak perhatian masyarakat yang diberikan pada Muhammadiyah. Dengan kata lain, masyarakat tetap melihat Muhammadiyah sebagai persyarikatan yang dapat digantungi sejumlah harapan untuk membangun masa depan ummat dan bangsa yang lebih cerah.
Seandainya kita sudah tidak lagi melihat dan mendengar kritik terhadap Muhammadiyah, ada dua kemungkinan; Pertama, Muhammadiyah sudah sempurna, ideal dan sudah mencapai derajat perfect. Atau Kedua, orang sudah kehilangan harapan sama sekali pada Muhammadiyah. Mau maju ya terserah, mundurpun tak dipedulikan.
Untuk itu, mari kita tanggapi semua kritik yang ada dengan dada longgar tanpa perlu sesak napas. Yakinlah kritik-kritik yang muncul nampaknya punya motivasi supaya Muhammadiyah lebih dinamis lagi, lebih kreatif dan lebih antisipatif pada masalah-masalah masa depan.
Memang perlu bijak menanggapi setiap kritik baik yang memuji maupun yang tidak. Amin Rais pernah mengatakan dalam ungkapan asing; read between the line. “bacalah pesan pesan dibelakang untaian kalimat itu”. Bila sebuah kritik bersifat lugas, etis dan penuh dengan good will, maka kritik tersebut seyogyanya diperhatkan. Sebaliknya kritik ditulis hanya asal kritik, maka lupakan saja tak usah dibahas.
Kritik dan komentar akan terus ada dimasa mendatang, kita yakin Muhammadiyah begitu matang dengan usianya yang satu abad. Ibarat pohon Muhammadiyah telah menjadi pohon yang tinggi menjulang dan perkasa. Sudah tentu pohon Muhammadiyah yang menjulang itu tidak sepi dari terpaan angin, kadang-kadang sepoi-sepoi atau angin taufan.
Insyallah badai kritik seperti apapun malah membuat Muammadiyah tetap tegak, kokoh dan terus memberi manfaat bagi masyarakat luas, bangsa dan negara.
Selamat bermusywil, semoga melahirkan keputusan keputusan bernas sekaligus pemimpin- pemimpin berkualitas, berintegritas yang dilandasi iman dan akhlakul karimah, aamiin.
Dirgahayu Muhammadiyah.