Harimau Masih Berkeliaran, BBKSDA Riau Pasang Kamera Trap dan Kandang Jebakan
RIAUMANDIRI.CO- Tim Balai Besar KSDA Riau, Resort Siak terus melakukan usaha terbaik untuk meminimalisir itigasi konflik Harimau Sumatera dan Manusia. Hal ini terkait laporan dua ternak warga dimangsa binatang buas di Desa Lubuk Dalam, Siak.
Plt Kepala Bidang KSDA Wilayah II, Hartono, mengatakan, bahwa pada Selasa (7/2) ke lokasi , setelah beberapa waktu ditemukan dua ekor sapi ditemukan mati dengan kondisi sebagian anggota tubuh hilang.Tim yang melakukan pengecekan melaporkan, dua sapi yang dimangsa terjadi di dua lokasi.
"Sapi yang dimangsa berjumlah dua ekor milik pekerja yang dipelihara di areal kebun milik PTPN V," jelas Hartono, Rabu (8/2).
Tim yang turun menduga dua sapi warga itu dimangsa harimau, karena ditemukan jejak harimau berukuran 13 sentimeter.
"Sapi yang dimangsa sudah diseret sejauh lebih kurang 30 meter dari lokasi ditemukannya pada tanggal 6 Februari 2023," ucap Hartono.
Selanjutnya, untuk memastikan dugaan itu, tim Balai Besar KSDA Riau adalah melakukan pemasangan box trap (kandang jebak) dan dua kamera trap di lokasi ditemukannya sapi yang dimangsa.
Sedangkan, untuk umpan, sementara yang digunakan sapi yang sebelumnya dimangsa di lokasi tersebut.
"Tim ini juga mensosialisasikan kepada pihak perusahaan agar tidak beraktivitas di daerah jelajah harimau Sumatera," kata Hartono.
Tidak hanya itu, tim ini juga memberikan himbauan agar sapi yang berada di kebun sementara di evakuasi ditempat yang aman.
Sementara itu, tim gabungan terdiri dari Balai Besar KSDA Riau bersama TNI, Polri, BPBD Siak Bidang Damkar, aparat Kecamatan Lubuk Dalam, Satpol PP Siak sampai dengan saat ini masih melakukan pemantauan dan pengumpulan informasi di lokasi kejadian.
"Rencananya akan dilakukan tiga pemasangan kamera trap dan pemantauan via drone serta penggantian umpan," pungkasnya.